Bandung - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan memiliki program untuk membagikan traktor kepada petani.
"Traktor ini diperlukan untuk mengantisipasi krisis," kata Ahmad di Bandung, Senin 27 Agustus 2012.
Dua krisis yang dimaksud Ahmad, adalah krisis air dan pangan. "Jadi krisi terbesar bukanlah energi," ujarnya. Krisis pangan dan air, menurut dia, lebih berbahaya karena bisa mengakibatkan kematian.
Oleh karenanya, lanjut Ahmad, pemerintah propinsi dalam dua tahun ini memesan sebanyak 1.500 unit traktor. Dari jumlah itu, 1250 traktor diantaranya telah dibagikan kepada petani untuk menggarap sawah.
Tahun depan, ia menyatakan akan memesan traktor buatan lokal jika Institut Teknologi Bandung (ITB) sanggup membuatnya. "Saya harap mesinnya sudah bisa dibuat sendiri oleh ITB," ujarnya.
Rektur ITB, Akhmaloka mengatakan kampus yang dipimpinnya hanya akan membuat model traktor. Pada tahap awal, mesinnya berasal dari impor.
Untuk pembuatan dan perakitannya, kata dia, perlu kerjasama dengan industri. "ITB bisa saja membuat perusahaan otomotif, tapi sekarang belum ke arah situ," kata Akhmaloka. "Kami membuat model saja dulu."
Sejauh ini, kata Akhmaloka, belum dibicarakan masalah dana pembuatan model traktor pesanan Gubernur Jawa Barat itu.
"Traktor ini diperlukan untuk mengantisipasi krisis," kata Ahmad di Bandung, Senin 27 Agustus 2012.
Dua krisis yang dimaksud Ahmad, adalah krisis air dan pangan. "Jadi krisi terbesar bukanlah energi," ujarnya. Krisis pangan dan air, menurut dia, lebih berbahaya karena bisa mengakibatkan kematian.
Oleh karenanya, lanjut Ahmad, pemerintah propinsi dalam dua tahun ini memesan sebanyak 1.500 unit traktor. Dari jumlah itu, 1250 traktor diantaranya telah dibagikan kepada petani untuk menggarap sawah.
Tahun depan, ia menyatakan akan memesan traktor buatan lokal jika Institut Teknologi Bandung (ITB) sanggup membuatnya. "Saya harap mesinnya sudah bisa dibuat sendiri oleh ITB," ujarnya.
Rektur ITB, Akhmaloka mengatakan kampus yang dipimpinnya hanya akan membuat model traktor. Pada tahap awal, mesinnya berasal dari impor.
Untuk pembuatan dan perakitannya, kata dia, perlu kerjasama dengan industri. "ITB bisa saja membuat perusahaan otomotif, tapi sekarang belum ke arah situ," kata Akhmaloka. "Kami membuat model saja dulu."
Sejauh ini, kata Akhmaloka, belum dibicarakan masalah dana pembuatan model traktor pesanan Gubernur Jawa Barat itu.
(Tempo.Co)
0 comments:
Post a Comment