Surabaya, 15/12/2010 (Kominfo-Newsroom) Banyak orang berkeinginan untuk menang, tetapi sedikit sekali yang mau mempersiapkan diri untuk itu. Mungkin pemerintah Indonesia ingin menjadi bagian yang ‘sedikit’ dari pepatah Vince Lombardi tersebut dalam menyongsong era sains, teknologi dan inovasi.
Pada kuliah umum bertajuk `Akselerasi Inovasi Teknologi dalam rangka Mencapai Keunggulan Ekonomi Nasional` di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Selasa (14/12), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) optimistis Indonesia pada abad 21 dapat menjadi negara maju. Kemajuan yang tidak hanya pada bidang ekonomi, tetapi juga dalam peradaban bangsa seperti daya saing inovasi, sistem hukum, keadilan sosial, demokrasi politik, pertanian, dan aspek kehidupan lainnya.
Menurut Presiden SBY, untuk mewujudkan visi Indonesia dalam 15 tahun ke depan sebagai emerging economic, diperlukan keyakin dan determinasi yang kuat. “Kita melakukan olah pikir dan kalkulasi ilmiah untuk dituangkan menjadi konsep kebijakan, strategi, dan aksi. Selanjutnya diimplementasikan melalui kegigihan dengan kepemimpinan dan manajemen yang efektif di semua lini,” tutur Presiden SBY.
Tentu saja hal ini mengandung konsekuensi upaya lebih dari seluruh komponen bangsa. Peran serta para ilmuwan dan praktisi dari berbagai bidang, terutama yang bergerak dalam pengembangan inovasi dan teknologi, menjadi perihal penting dalam mencapai kemajuan yang dicita-citakan. Karena bidang inovasi dan teknologi akan menjadi driver dan 'mesin' bagi pertumbuhan ekonomi masa depan. “Dengan penguatan sistem inovasi nasional dan juga implementasi di industri, maka sektor industri dan teknologi di Indonesia akan semakin kuat,” kata Presiden SBY.
Saat ini, Indonesia berada di peringkat 91 dari 139 negara dalam hal teknologi, dan peringkat 37 dalam hal inovasi. “Untuk itu, ITS harus berperan memajukan Indonesia melalui temuan-temuan teknologi,” kata Presiden SBY pada kuliah umum yang juga dihadiri 2 ribu civitas akademika ITS itu. “Tunjukkan bahwa ITS mampu membangun saran infrastruktur yang memenuhi tiga unsur, better, faster, dan cheaper,” tambahnya.
Presiden SBY juga mengundang ITS dan ITB untuk memberi sentuhan teknologi pada sektor listrik dan energi terbarukan serta sektor-sektor lain seperti pertanian, industri manufaktur, perdagangan, dan pariwisata. “Kalau di AS ada MIT yang tersohor di dunia, maka dengan usaha keras akan menjadikan ITS dan ITB bisa menjadi semacam MIT yang diperhitungkan di dunia,” pungkasnya. (T.Aks/rm)
• Bipnewsroom
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment