Wednesday, 15 December 2010

Bisnis RBT Terus Berdering di 2011

INILAH.COM, Jakarta - Perkembangan ring back tone (RBT) diperkirakan terus tumbuh di 2011. Selain handset seluler lebih murah, kepopuleran lagu semacam Keong Racun turut memberi andil.

Pernyataan tersebut diungkapkan Vice President Musik Digital dan Manajemen Konten Telkomsel Krishnawan Pribadi saat dihubungi INILAH.COM. Menurutnya, masyarakat semakin menerima keberadaan RBT dengan sekitar 500 hingga 800 lagu baru muncul setiap bulan.

Selain itu animo masyarakat yang menyukai penggunaan RBT terus bertambah menjadi 6,7 juta pengguna di 2010. Jumlah ini hampir dua kali lipat dari 2009. Begitu pula dengan traffic. Di 2009, traffic RBT dari Telkomsel sebanyak 5 juta dan meningkat tiga kali lipat menjadi sekitar 15 juta traffic tahun ini.

Tak ayal, salah satu operator besar di Indonesia ini menargetkan pendapatan dari bisnis RBT mencapai 25% dari total pendapatan 2014. “Kami memperkirakan adanya peningkatan 2 kali lipat di tahun depan. Begitu pula target jangka panjang,” kata Krishnawan.

Karakteristik pengguna layanan lagu itu, menurut Krishnawan, mengganti RBT setiap minggu. Ini dikarenakan banyaknya lagu yang masuk ke daftar RBT sehingga memudahkan pengguna berganti lagu tergantung mood.

“Kebanyakan dari mereka mengganti RBT setiap minggu karena ratusan lagu yang masuk memungkinkan mereka terus update lagu sesuai dengan perasaan mereka saat itu. Apalagi, biaya RBT mingguan sangat murah dengan Rp3 ribu,” ujarnya lagi.

Berdasarkan analisis perkembangan musik Indonesia di televisi, radio, internet maupun media pengiklanan, Krishnawan menilai adanya loyalitas yang tinggi di konsumen musik berusia 18 hingga 25 tahun. Remaja dinilai lebih mudah mengapresiasi dan menerima seni sebagai bagian dari kehidupan dan komunitas.

“Mereka kebanyakan memiliki pola pikir yang terbuka dan sering mengakses media yang memperdengarkan musik baru. Mereka juga menyukai lagu hit saat itu. Yang menarik, sejalan dengan perubahan iklim musik, maka ketertarikan remaja juga turut berubah.”

Lagu Keong Racun sempat menjadi RBT teratas selama 2 hingga 3 minggu. Namun, lagu paling populer di ranah RBT tahun 2010 adalah ‘Baik-Baik Sayang’ dari band Wali.

Perkembangan digital, dinilai Krishnawan, membuat lingkungan musik lebih bergairah meskipun keberadaan industri bajakan tetap mempengaruhinya. Banyaknya pengguna yang hapal lagu karena sering mendengar musik bajakan memberi keuntungan bagi industri RBT.

“Industri musik tidak hanya RBT. Ada pula full track download yang mungkin tidak berkembang karena industri bajakan. Semua orang dengan mudah mengunduh (download) lagu gratis di internet. Ini setidaknya merugikan. Angka pembajakan masih berada di atas penjualan resmi, dengan total kasus ilegal tahun lalu mencapai Rp4,5 triliun,” katanya.

Ia menambahkan RBT akan menjadi semacam statement bagi masyarakat. Pada akhirnya, pengguna RBT tidak hanya menganggap musik sebagai bagian dari seni tetapi juga identitas diri. “Kami ingin RBT Telkomsel menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia,” imbuh Krishnawan Pribadi. [mdr]


Inilah

0 comments:

Post a Comment

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...