”Ilmuwan Indonesia di luar negeri ingin menepis isu kurang nasionalis. Selama ini tidak ada akses resmi untuk menyalurkannya,” ungkap Willy Sakareza yang ditunjuk sebagai Ketua Panitia International Summit Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4) dalam konferensi pers di Kementerian Pendidikan Nasional, Jakarta, Selasa (14/12).
International Summit I-4 sebagai kelanjutan lokakarya I-4 pada 2009 di Jakarta. Pertemuan itu dijadwalkan pada 16-18 Desember 2010 di Kementerian Pendidikan Nasional.
Dijadwalkan sebanyak 61 ilmuwan Indonesia yang tersebar di berbagai benua akan menjadi narasumber untuk 11 kluster.
Diharapkan, unsur swasta terlibat di dalam pertemuan dan menjalin kerja sama untuk penerapan paten-paten terkait.
Beberapa anggota panitia merupakan mahasiswa yang tersebar di lima benua. Menurut Kepala Subdirektorat Kerja Sama Perguruan Tinggi Slamet Sholeh, jumlah mahasiswa Indonesia di luar negeri diperkirakan sekarang mencapai 50.000 mahasiswa untuk tingkat S-1, S-2, dan S-3. Para mahasiswa terlibat memfasilitasi pertemuan para ilmuwan Indonesia tersebut.
Willy menyebutkan beberapa nama ilmuwan yang akan menjadi narasumber di dalam pertemuan itu nanti, meliputi Prof Dr Ken Soetanto dari Universitas Waseda, Jepang; Prof Iwan Jaya Azis (Cornell University); Dr Mulyoto Pangestu (Monash University); dan Dr Andrea Peresthu (TU Delft).
”Para narasumber umumnya sebagai peneliti dan akademisi yang menghasilkan paten dari hasil-hasil penelitian mereka. Mereka dihimpun dalam wadah I-4 yang didirikan pada 2009,” kata Willy. (NAW)
• KOMPAS
0 comments:
Post a Comment