Thursday, 13 October 2011

Ini Penjelasan Ahli Soal Gempa Bali

Anak-anak berjalan diantara puing-puing di sebuah Pura yang rusak usai gempa bumi di Denpasar, Bali, Kamis (13/10). Gempa yang mengguncang pada Kamis menyebabkan kepanikan dan melukai setidaknya 50 orang diantaranya patah tulang dan luka kepala. AP/Firdia Lisnawati

TEMPO Interaktif
,
Bandung - Gempa Bali yang terjadi hari ini bukan akibat subduksi atau tumbukan dua lempeng, melainkan patahan di dalam lempeng Eurasia (intraplate). “Terjadi di dalam kerak benua, mirip gempa Tasikmalaya 2009,” kata pakar pemodelan gempa bumi dan deformasi permukaan bumi dari ITB, Irwan Meilano, Kamis, 13 Oktober 2011.

Menurut dia, gempa terjadi karena campuran patahan geser dan sesar naik. Bedasarkan data dari United States Geological Survey (USGS), kekuatan gempa itu 6,1 Skala Richter dengan kedalaman 37 kilometer. “Karena itu, gempanya tidak menimbulkan kerusakan terlalu parah,” katanya.

Adapun BMKG mencatat, gempa yang terjadi pukul 10.16 Waktu Indonesia Tengah di Bali yang tidak berpotensi tsunami itu berasal dari kedalaman 10 kilometer. Lokasinya berada di 9.89 Lintang Selatan-114.53 Bujur Timur atau sekitar 143 kilometer Barat daya Nusa Dua, Bali. Kekuatan gempanya mencapai 6,8 Skala Richter hingga terasa ke Banyuwangi, Blitar, dan Jember, Jawa Timur.

Potensi gempa susulan, kata dosen dari Kelompok Keahlian Geodesi ITB itu, masih berpeluang terjadi dengan kekuatan kecil. “Kecil kemungkinan untuk terjadi gempa lebih besar,” katanya.
(ANWAR SISWADI)


TEMPOInteraktif

0 comments:

Post a Comment

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...