ilustrasi minum (VIVAnews/ Muhamad Solihin)
VIVAnews - Termos selama ini dikenal sebagai tempat untuk menyimpan air hangat. Tapi di tangan siswa SMA Titian Teras, Jambi, Termos dapat juga untuk mendinginkan air.
Siswa SMA Titian Teras tersebut adalah Pratiwi Rulinny, Nanda Tri Wibowo dan Dimas Agus Fahrudin. Alat buatan mereka ini kemudian dinamakan Dispenser Portabel (disibel).
Ketiganya tertarik membuat alat ini untuk memudahkan orang-orang yang ingin menghangatkan, sekaligus mendinginkan air, dengan satu alat. Sehingga, kepraktisan ini akan memudahkan orang-orang dalam perjalanan jauh, terutama bagi pendaki gunung.
“Kami buat dari pipa alumunium. Penyekatnya juga alumunium,” papar Nando Tri Wibowo, salah satu anggota tim dalam perbincangannya dengan VIVAnews, Kamis, 13 Oktober 2011.
Alat tersebut disusun dalam dua lapisan, yakni lapisan luar dan lapisan dalam. Lapisan luar berdiameter 13 cm, tinggi 30 cm. Sedangkan lapisan dalam berdiameter 10 cm, tinggi 28 cm.
Di bagian dalam dibagi dua bagian dengan disekat atas dan bawah. Bagian atas pun disekat dua, yang kanan diisi dengan kapur urea, sedangkan yang kiri diisi alkohol.
Kapur tembok yang bersifat eksplosif atau mudah bereaksi dipilih sebagai pengisi bahan bakar karena mudah didapat dan menghasilkan panas yang cukup untuk membuat air panas. Sedangkan alkohol kadar 70% dipilih karena murah dan beredar di pasaran.
Karena sifat molekul alkohol yang belum stabil, jadi ketika alkohol bereaksi dengan air, kalor dari sistem terserap ke lingkungan menyebabkan kalor meninggalkan sistem, dan di dalam sistem menjadi dingin.
Untuk memanaskan air, tombol penghangat ditekan, kapur dinding yang sudah ditumbuk memasuki lubang antara bagian penghangat dan bagian reaksi. Pada saat terjadi reaksi kapur dan air, akan timbul gas yang menyebabkan tekanan dalam bagian reaksi meningkat, hal ini dapat dicegah dengan cara melonggarkan tutup bagian reaksi.
Reaksi yang ditimbulkan akan menghasilkan panas yang dapat memanaskan air minum dengan mengkonduksi panas ke lapisan dalam bagian bawah, hasil reaksi berupa asam sulfat (HCO3) dapat disimpan oleh pengguna untuk keperluan lain.
Untuk mendinginkan cukup menekan tombol pendingin, alkohol di bagian pendingin akan memasuki lubang antara bagian pendingin dan bagian reaksi. Alkohol akan bereaksi dengan air yang telah dimasukkan sebelumnnya.
Air di bagian dalam akan menjadi dingin dengan cara seperti saat menghangatkan air. Hasil reaksi dapat dikeluarkan melalui tutup bagian reaksi dan dapat digunakan kembali dengan cara memasukkan alkohol tersebut ke tutup bagian pendingin.
Dengan karyanya, ketiganya menjadi salah satu pemenang kategori National Young Award (NYIA) 2011 LIPI beberapa waktu lalu. Dispenser portabel ini saat ini belum dibuat lagi, apalagi untuk produksi massal.
“Kami masih belajar di sekolah, jadi belum buat lagi,” ujar siswa kelas XI ini. (eh)
• VIVAnews
0 comments:
Post a Comment