PEMESANAN senjata dari pemerintah Irak kepada Pindad dinilai sebagai pembuktian bahwa kualitas produk Indonesia dapat memenuhi standar global.
Terkait hal ini, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (Meneg BUMN) Dahlan Iskan menyatakan senang atas hal ini. “Saya dengar kunjungan wakil menteri pertahanan (wamnehan) sukses sekali, dan Irak percaya sekali dengan senjata buatan indonesia,” katanya ditemui usai acara silaturahmi pasca Lebaran 2012, di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (27/8).
Beberapa waktu lalu, Wamenhan Sjafrie Syamsuddin tandang ke Irak dan Uganda dan hasilnya berupa kepercayaan kedua negara ini untuk memesan persenjataan buatan Indonesia.
Dahlan menuturkan, keberangkatan Wamenhan itu selayaknya tenaga marketing andal utamanya bagi PT DI, Pindad, dan Dahana.
Terkait hal ini, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (Meneg BUMN) Dahlan Iskan menyatakan senang atas hal ini. “Saya dengar kunjungan wakil menteri pertahanan (wamnehan) sukses sekali, dan Irak percaya sekali dengan senjata buatan indonesia,” katanya ditemui usai acara silaturahmi pasca Lebaran 2012, di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (27/8).
Beberapa waktu lalu, Wamenhan Sjafrie Syamsuddin tandang ke Irak dan Uganda dan hasilnya berupa kepercayaan kedua negara ini untuk memesan persenjataan buatan Indonesia.
Dahlan menuturkan, keberangkatan Wamenhan itu selayaknya tenaga marketing andal utamanya bagi PT DI, Pindad, dan Dahana.
Semua pesanan yang diterima RI dari Irak akan ditangani ketiga perusahaan BUMN tersebut. “Kita terima semua pesanan yang ada. Saya senang sekali karena Wamenhan kita ke Irak menjadi tenaga marketing yang baik untuk PT DI, Pindad dan Dahana, "ucap dia.
Keberangkatan Sjafrie Sjamsoeddin ke Irak, Uganda, dan Kongo didampingi oleh Dirut Pindad, Adik Avianto.
Ketika di Irak, para delegasi RI membawa persenjataan buatan Indonesia seperti kendaraan ringan lapis baja, Anoa, serta senapan SS-2.
Sebagai kelanjutan pemesanan ini, maka Dahlan mengimbuhkan, delegasi militer Irak akan datang pada 5 Oktober 2012 mendatang untuk mengunjungi pabrik senjata Indonesia.
Selain senjata, Irak pun berminat beli pesawat CN-235 dan NC-212 yang akan ditangani PT Dirgantara Indonesia (DI).
Keberangkatan Sjafrie Sjamsoeddin ke Irak, Uganda, dan Kongo didampingi oleh Dirut Pindad, Adik Avianto.
Ketika di Irak, para delegasi RI membawa persenjataan buatan Indonesia seperti kendaraan ringan lapis baja, Anoa, serta senapan SS-2.
Sebagai kelanjutan pemesanan ini, maka Dahlan mengimbuhkan, delegasi militer Irak akan datang pada 5 Oktober 2012 mendatang untuk mengunjungi pabrik senjata Indonesia.
Selain senjata, Irak pun berminat beli pesawat CN-235 dan NC-212 yang akan ditangani PT Dirgantara Indonesia (DI).
(Jurnas)
0 comments:
Post a Comment