GUBERNUR Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak mengatakan bahwa pemerintah pusat berencana membangun kilang minyak baru di kota Balikpapan dengan kapasitas di atas 50 ribu barel per hari.
Adanya rencana tersebut, Awang Faroek bersikap menolak rencana program pipanisasi dari kota Bontang ke pulau Jawa. Hal ini dilakukannya agar industri di Kalimantan Timur (Kaltim) dapat tumbuh. “Namun akhirnya pemerintah pusat menyetujui pembangunan kilang baru di Balikpapan," ujarnya yang dikutip dari kaltimprov.go.id.
Menurut Awang Faroek, Kaltim berhak mendapat pasokan energi minyak dan gas yang lebih besar untuk mendukung berbagai program Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekomoni Indonesia (MP3EI).
Ia menjelaskan bahwa ada keinginan Kaltim untuk mengelola minyak dan gas di sejumlah kawasan yang selama ini dikelola perusahaan asing, dimana kontrak atau ijin eksploitasinya segera berakhir. “Kaltim, memiliki hak dalam pengelolaan migas agar dapat dinikmati secara bersama-sama dengan tujuan mempercepat kesejahteraan rakyat. Apalagi dari sisi pendanaan, Kaltim sudah sangat siap,” tambahnya.
Awang Faroek menceritakan bahwa dirinya menjadi saksi pengapalan LNG (Liquid Natural Gas) ke Osaka Jepang, 30 tahun lalu. Namun beberapa waktu lalu, dia kembali menjadi saksi hidup pengapalan minyak dan gas ke Pulau Jawa dan wilayah Indonesia lainnya. Ia mengatakan Kaltim bangga mengirimkan minyak dan gas ke berbagai industri ke seluruh Indonesia, terutama ke pulau Jawa. Namun, Kaltim lebih bangga lagi jika minyak dan gas tersebut digunakan untuk pembangunan di Kaltim.(red/dbs)
0 comments:
Post a Comment