Mamuju - Sejumlah negara asing berebut untuk menanamkan investasinya dalam proyek pembangunan jaringan kereta api di Sulawesi.
"Negara Rusia, China, Jerman, Jepang, dan Korea telah menyatakan niatnya untuk menanamkan investasinya membangun jaringan kereta api di Sulawesi," kata Ketua Badan Koordinasi Pembangunan Regional Sulawesi (BKPRS), Anwar Adnan Saleh, yang juga menjabat Gubernur Sulawesi Barat, di Mamuju, Jumat.
Ia mengatakan, negara asing itu nampaknya akan berebut dan bersaing untuk dapat membangun jaringan kereta api di Sulawesi, mengingat proyek tersebut sangat menjanjikan untuk dikembangkan.
"Tetapi pemerintah di Indonesia belum menentukan dengan negara mana akan menjalin kerjasama membangun proyek di Sulawesi, meski proyek yang sudah sangat dibutuhkan itu akan segera dilaksanakan," katanya.
Menurut dia, akhir tahun ini enam gubernur di Sulawesi akan segera ke Jakarta menemui Direktorat Jenderal Kereta Api Kementerian Perhubungan, dalam rangka menindak lanjuti keputusan pemerintah yang akan membangun rel kereta api di Sulawesi.
"Akan dipresentasikan kepada Dirjen Kereta Api peluang serta tantangan membangun kereta api dan dampak secara ekonomi ketika sudah berjalan, kemudian akan dibicarakan perencanaan studi kelayakan proyek itu," katanya.
Ia menyampaikan bahwa proyek pembangunan kereta api akan membawa perubahan ekonomi di Sulawesi karena aktivitas ekonomi masyarakat akan semakin terbantu karena mobilitas yang begitu cepat.
"Kekayaan alam daerah ini akan mudah diangkut dan perdagangan antardaerah di Sulawesi akan mengontribusi pembangunan ekonomi masing masing daerah di Sulawesi," katanya.
Menurut Gubernur, rencana awal pembangun rel kereta api di Sulawesi akan di mulai dari Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan melintasi Kota Pare-Pare menuju Mamuju Provinsi Sulbar, lalu menuju Provinsi Sulawesi Tengah.
Kemudian, kata dia, rel kereta api direncanakan dibangun dari Kota Palu menuju Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yang berada di ujung utara Sulawesi.(KR-MFH/H-KWR)
0 comments:
Post a Comment