Rencana pengoperasian dua JLNT ini terkendala karena beberapa kondisi penyelesaian konstruksi yang ternyata belum dapat diselesaikan
Kemacetan Casablanca |
Dua Jalan Layang Non Tol (JLNT) baik yang melintasi Antasari-Blok M dan Kampung Melayu-Tanah Abang yang semula direncanakan akan dapat mulai beroperasi pada November tahun ini terpaksa batal dilaksanakan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, Ery Basworo, mengatakan rencana pengoperasian dua JLNT ini terkendala karena beberapa kondisi penyelesaian konstruksi yang ternyata belum dapat diselesaikan sesuai dengan target yang direncanakan, yakni pada Oktober 2012.
“Masih ada masalah pembebasan lahan pada satu paket pengerjaan di kawasan Cipete (untuk JLNT Antasari-Blok M),” kata Ery, hari ini.
Ery menjelaskan lahan yang belum dapat dibebaskan tersebut adalah ada dua bidang tanah di depan Pasar Inpres Cipete.
“Susah kalau harus dikejar tahun ini, karena belum tuntas masalah pembebasan lahan tersebut maka proses pengerjaan masih belum bisa diteruskan, belum lagi pembangunan separator jalan, pengaspalan, dan juga penanaman pohon di setiap tiang JLNT,” lanjut Ery.
Mundurnya perampungan JLNT Antasari-Blok M sendiri bukanlah yang pertama kalinya dikatakan oleh Dinas PU DKI Jakarta. Pasalnya, pada Agustus lalu sempat dikabarkan akan sudah dapat mulai beroperasi, lalu mundur menjadi Agustus dan lalu mundur lagi menjadi November.
Sementara untuk pengerjaan JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang, Ery sudah memastikan bahwa pengerjaannya tidak dapat selesai tahun ini dikarenakan adanya perubahan desain sehingga pengerjaannya membutuhkan waktu tambahan kembali.
“Perubahan desain itu karena ada pipa air baku yang tidak mungkin dipindahkan. Pipa yang terletak di sisi kiri atau di depan Gedung Sampoerna Strategic Square tersebut membuat pilar di sisi timur dan barat harus disatukan. Sementara bentangan flyover Karet terbilang cukup panjang yakni mencapai 110 meter dengan tinggi 18 meter,” paparnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, Ery Basworo, mengatakan rencana pengoperasian dua JLNT ini terkendala karena beberapa kondisi penyelesaian konstruksi yang ternyata belum dapat diselesaikan sesuai dengan target yang direncanakan, yakni pada Oktober 2012.
“Masih ada masalah pembebasan lahan pada satu paket pengerjaan di kawasan Cipete (untuk JLNT Antasari-Blok M),” kata Ery, hari ini.
Ery menjelaskan lahan yang belum dapat dibebaskan tersebut adalah ada dua bidang tanah di depan Pasar Inpres Cipete.
“Susah kalau harus dikejar tahun ini, karena belum tuntas masalah pembebasan lahan tersebut maka proses pengerjaan masih belum bisa diteruskan, belum lagi pembangunan separator jalan, pengaspalan, dan juga penanaman pohon di setiap tiang JLNT,” lanjut Ery.
Mundurnya perampungan JLNT Antasari-Blok M sendiri bukanlah yang pertama kalinya dikatakan oleh Dinas PU DKI Jakarta. Pasalnya, pada Agustus lalu sempat dikabarkan akan sudah dapat mulai beroperasi, lalu mundur menjadi Agustus dan lalu mundur lagi menjadi November.
Sementara untuk pengerjaan JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang, Ery sudah memastikan bahwa pengerjaannya tidak dapat selesai tahun ini dikarenakan adanya perubahan desain sehingga pengerjaannya membutuhkan waktu tambahan kembali.
“Perubahan desain itu karena ada pipa air baku yang tidak mungkin dipindahkan. Pipa yang terletak di sisi kiri atau di depan Gedung Sampoerna Strategic Square tersebut membuat pilar di sisi timur dan barat harus disatukan. Sementara bentangan flyover Karet terbilang cukup panjang yakni mencapai 110 meter dengan tinggi 18 meter,” paparnya.
0 comments:
Post a Comment