Jakarta – Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral menegaskan, untuk menopang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, Indonesia masih memerlukan investasi asing.
Mengundang investor asing berinvestasi di Indonesia bukan berarti mengesampingkan investor local. Menurut Jero Wacik, investor lokal akan tetap diprioritaskan dan diperlukan.
“Perusahaan nasional akan diberikan prioritaskan semaksimal mungkin. Tapi kalau perusahaan nasionalnya tidak berani yah kita berikan kepada asing," ujar Jero Wacik.
Jero Wacik juga menjelaskan, kalau tidak boleh pro asing jangan dikonotasikan dengan mengusir orang asing. "Tidak boleh pro asing artinya, asing juga kita berikan kesempatan karena kita masih butuh investasi, tapi jika mereka menginvestasi di sini ada aturannya,” papar Jero Wacik.
Senada dengan Menteri ESDM, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Waryono Karno ditemui usai melaksanakan Sholat Jumat, Jumat (23/11/2012) menyatakan, “kita masih memerlukan investor asing, kita harus peduli terhadap mereka, saya harap juga pejabat-pejabat daerah mempunyai spirit yang sama”, ujar Waryono.
Menurut Waryono, Indonesia masih tergantung dengan investasi. Jika tidak ada investasi, Indonesia tidak bisa menggerakkan pertumbuhan ekonomi. Rata-rata dalam periode lima tahun, investasi sektor ESDM sekitar Rp 1.500 triliun, dengan Rp 1.200an triliun untuk sektor minerba dan migas.
APBN Indonesia hanya menyediakan investasi sebesar Rp 80 triliun untuk lima tahun dan sekitar Rp 300 triliun untuk BUMN. Untuk menutupi kebutuhan investasi yang mencapai Rp 1.500 triliun tersebut, maka didapatkan dari investor, termasuk investor asing.(*)
© Tribunnews
0 comments:
Post a Comment