Jakarta - Direktur Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP-IPTEK) Sukro Muhab mengatakan kunjungan masyarakat ke tempatnya semakin meningkat dari tahun ke tahun.
"Jika pada tahun-tahun sebelumnya, jumlah masyarakat yang datang hanya 200.000 per tahun. Maka mulai 2011 meningkat menjadi 340.000," ujar Sukro usai melakukan penandatanganan kerja sama tiga pusat sains dunia di Gedung PP-IPTEK, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Senin.
Peningkatan itu, lanjut dia, karena adanya kerja sama dengan sejumlah institusi pendidikan maupun forum guru.
"Di PP-IPTEK ini juga terdapat sanggar teknologi yang pesertanya terdiri dari pelajar SMP hingga SMA. Setiap hari ramai dikunjungi," jelas Sukro.
Pusat sains, kata dia, sangat penting dalam mengenalkan sains dan teknologi kepada generasi muda. Selama ini, sains kerap dianggap sebagai sesuatu yang menakutkan.
"Padahal sains itu sangat menyenangkan dan ada di sekitar kita," kata dia.
Saat ini, lanjut Sukro, pusat sains tidak hanya ada di Jakarta tapi ada delapan daerah lainnya seperti Bandung, Yogyakarta, Palembang, Sawahlunto, Pontianak, Medan, Kalimantan Selatan, dan Sidoarjo.
Salah seorang pengunjung, Atika (14), mengatakan baru pertama kali datang ke PP-IPTEK. Atika mengaku belajar sains lebih mudah dipelajari di PP-IPTEK dibandingkan di sekolah.
"Kalau di sekolah tidak ada alat peraga. Sementara di sini (PP-IPTEK) ada alat peraganya," seru Atika.(I025)
"Jika pada tahun-tahun sebelumnya, jumlah masyarakat yang datang hanya 200.000 per tahun. Maka mulai 2011 meningkat menjadi 340.000," ujar Sukro usai melakukan penandatanganan kerja sama tiga pusat sains dunia di Gedung PP-IPTEK, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Senin.
Peningkatan itu, lanjut dia, karena adanya kerja sama dengan sejumlah institusi pendidikan maupun forum guru.
"Di PP-IPTEK ini juga terdapat sanggar teknologi yang pesertanya terdiri dari pelajar SMP hingga SMA. Setiap hari ramai dikunjungi," jelas Sukro.
Pusat sains, kata dia, sangat penting dalam mengenalkan sains dan teknologi kepada generasi muda. Selama ini, sains kerap dianggap sebagai sesuatu yang menakutkan.
"Padahal sains itu sangat menyenangkan dan ada di sekitar kita," kata dia.
Saat ini, lanjut Sukro, pusat sains tidak hanya ada di Jakarta tapi ada delapan daerah lainnya seperti Bandung, Yogyakarta, Palembang, Sawahlunto, Pontianak, Medan, Kalimantan Selatan, dan Sidoarjo.
Salah seorang pengunjung, Atika (14), mengatakan baru pertama kali datang ke PP-IPTEK. Atika mengaku belajar sains lebih mudah dipelajari di PP-IPTEK dibandingkan di sekolah.
"Kalau di sekolah tidak ada alat peraga. Sementara di sini (PP-IPTEK) ada alat peraganya," seru Atika.(I025)
© Antara
0 comments:
Post a Comment