Maket kapal BCM dipamerkan PT. DKB di Indo Defense 2012. (Foto Berita HanKam)
Jakarta - Kementerian Pertahanan (Kemhan) memesan satu kapal perang jenis Bantu Cair Minyak (BCM) ke PT. Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (DKB) senilai Rp 205 miliar dari alokasi anggaran APBN-P tahun 2011. .
Upacara “First Steel Cutting” dilaksanakan 24 Februari 2012, disaksikan Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan, Pejabat Mabes TNI AL, Direktur BRI, Direktur PT. Krakatau Steel dan Direksi PT. DKB disertai sejumlah pimpinan perusahaan. .
BRI membantu fasilitas modal kerja pembangunan kapal BCM. Proses pembangunan direncanakan selama 24 bulan dengan menggunakan material 100% kandungan lokal dan dikerjakan sepenuhnya oleh tenaga ahli dalam negeri. .
Jakarta - Kementerian Pertahanan (Kemhan) memesan satu kapal perang jenis Bantu Cair Minyak (BCM) ke PT. Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (DKB) senilai Rp 205 miliar dari alokasi anggaran APBN-P tahun 2011. .
Upacara “First Steel Cutting” dilaksanakan 24 Februari 2012, disaksikan Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan, Pejabat Mabes TNI AL, Direktur BRI, Direktur PT. Krakatau Steel dan Direksi PT. DKB disertai sejumlah pimpinan perusahaan. .
BRI membantu fasilitas modal kerja pembangunan kapal BCM. Proses pembangunan direncanakan selama 24 bulan dengan menggunakan material 100% kandungan lokal dan dikerjakan sepenuhnya oleh tenaga ahli dalam negeri. .
Kapal BCM memiliki panjang 122,4 meter, lebar 16,5 meter, draft 6 meter dan diawaki 81 orang. Kapal ditenagai sepasang mesin berkekuatan 6100 HP yang menghasilkan kecepatan maksimal 18 knot. .
Kapal dapat mengangkut cair minyak sebanyak 5500 matrik dan siap disalurkan ke kapal perang di tengah laut. .
(Foto Berita HanKam)
Kemhan memesan juga satu kapal BCM ke PT. Anugrah Buana Marine (ABM) Bojonegara, Cilegon, Banten senilai lebih Rp 160 miliar. Ukuran dan bobot kapal lebih kecil dibandingkan produksi PT. DKB dan hanya mampu mengangkut cair minyak 5000 matrik
TNI AL tercatat memiliki lima unit kapal BCM, KRI Arun-930, KRI Sungai Gerong-906, KRI Sorong-911, KRI Balikpapan-901, dan KRI Sambu-902.
0 comments:
Post a Comment