TEMPO Interaktif, Jakarta - Yayasan Nawala Nusantara yang menyaring situs porno melalui ponsel BlackBerry menyatakan telah meminimalisir risiko terjadinya pembajakan pada sistemnya. "Kami sudah meminimalkan faktor untuk di-hack," kata Deputi Hubungan Masyarakat Yayasan Nawala Irwin Day kepada Tempo, hari ini.
Menurut dia, pengguna layanan Nawala tak perlu khawatir apabila dua Domain Name Server (DNS) yang tertera di situs Nawala bakal dibajak. "Itu cuma interface saja, servernya sendiri bukan di Internet Protocol (IP) itu," katanya.
Sebelumnya, praktisi teknlogi informasi, Irvan Nasrun mengatakan metode DNS Spoofing atau pengalihan IP dari suatu web ke lokasi lain rawan dibajak. "Karena banyak digunakan oleh peretas dengan memanipulasi data suatu situs," kata Irvan yang juga Ketua Bidang Domain Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia.
Irwin mengatakan hingga saat ini tercatat lebih dari 1 juta situs negatif telah diblokir. Deputi Opersional, Research and Development Nawala, Bill Fridini juga mengatakan saat Nawala baru hadir tahun 2009, situsnya pernah dibajak. "Yang membajak biasanya mereka yang kesal karena tak dapat mengakses situs porno," katanya.
Selain memblokir, Nawala sering mendapat keluhan untuk membuka blokir karena banyak domain berubah kepemilikan, yang dulunya situs porno sekarang sudah tidak lagi. Salah satu contohnya adalah situs www.rabbit.com, yang semula diblokir karena merupakan situs porno, tapi sekarang menjadi situs sebuah perusahaan komputer.[Rini K]
Saturday, 22 January 2011
Nawala: Kami Minimalkan Risiko Pembajakan
TEMPO/ Dasril Roszandi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment