REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA--Sebagai antisipasi terjadinya bencana alam di Indonesia, Telkomsel mengembangan infrastruktur telekomunikasi khusus yang bisa dioperasikan di daerah bencana.
Infrastruktur yang dikembangkan Telkomsel ini, diperkenalkan saat berlangsung ASEAN Regional Forum Disaster Relief Exercise (ARF Direx) 2011, yang berlangsung di Manado, awal pekan ini. Dalam event ini, Telkomsel bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika melakukan unjuk kerja simulasi recovery telekomunikasi pada saat terjadinya bencana.
Acara yang berlangsung mulai tanggal 15 hingga 19 Maret 2011 dihadiri Wakil Presiden RI Boediono dan diikuti oleh sekitar 3.500 peserta dari 26 negara, di antaranya Jepang, Amerika, Korea Selatan, Cina, Singapura, dan Uni Eropa. Latihan bersama dalam menanggulangi bencana ini dimaksudkan agar terjalin koordinasi dan tindakan recovery yang lebih efektif dan sistematis.
Telkomsel antara lain memperkenalkan enam Combat atau BTS bergerak. Masing-masing Combat dilengkapi dengan generator, tower 36 m, handphone set, laptop, software network, dan minilink.
Sekadar mengingatkan Combat adalah infrastruktur telekomunikasi memiliki fungsi sebagai pengganti BTS yang mengalami kerusakan atau tidak bisa berfungsi. Ia seringkali juga difungsikan untuk meningkatkan kapasitas jaringan di satu titik.
Sementara Combat Khusus bencana disiapkan untuk penyediaan akses telekomunikasi di satu daerah bencana, untuk menggantikan BTS yang tidak berfungsi karena bencana alam, atau menyediakan akses di kawasan yang belum terjangkau akses telekomunikasi.
Untuk penanggulangan bencana sendiri, Telkomsel memiliki unit yang diberi nama Telkomsel Response dan Recovery Activity ( TERRA), suatu tim yang disiapkan untuk aksi tanggap darurat saat terjadi bencana. Tim ini juga bertugas melakukan recovery jaringan di daerah bencana.
Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno mengatakan, Telkomsel mendukung penuh dan menjamin kelancaran ARF Direx 2011 dalam wujud penyediaan kapasitas dan kualitas jaringan. '' Selain itu kami juga berpartisipasi dalam bentuk penyediaan peralatan dan menerjunkan personel TERRA dalam simulasi latihan penanganan bencana,'' kata Sarwoto.
Sarwoto menambahkan bahwa keberadaan telekomunikasi sangat vital, terutama di daerah yang mengalami bencana. ''Sambungan telekomunikasi sangat membantu baik bagi para korban dan pengungsi serta seluruh kru yang bertugas mengevakuasi dan me-recovery daerah bencana,” kata Sarwoto
Telkomsel di bawah komando Kemenkominfo menerjunkan sekitar 21 personel untuk mendukung latihan penanggulangan bencana yang menjamin ketersediaan jaringan telekomunikasi dan media center dalam recovery bencana. Mengalokasikan budget lebih dari Rp 20 miliar, Telkomsel juga memfasilitasi penyediaan media center dengan Wi-Fi router untuk 5 user masing-masing satu unit di desa Wori dan dua unit di Hotel Ritzy.
Untuk lebih mengoptimalkan media center yang disediakan, Telkomsel juga melengkapi dengan perangkat telepon USO yang terdiri dari satu set fixed wireless telephone (FWT), satu kamar bicara umum (KBU), kartu perdana Telkomsel berikut pulsanya.
• Republika
0 comments:
Post a Comment