Jakarta - Saat ini memang sudah banyak antivirus buatan lokal. Sayang, tidak semua pembasmi virus itu dikelola secara rutin oleh pembuatnya alias jarang di-update. Padahal update merupakan keharusan bagi semua antivirus untuk bisa menangkal virus-virus baru yang bermunculan tiap saat.
"Sekarang sih sudah banyak yang buat antivirus. Tapi sayangnya tidak dirawat. Tidak di-update antivirusnya," ucap Arrival Dwi Sentosa, pembuat antivirus Artav kepada detikINET.
Menurut Ival -- panggilan akrabnya -- Elkav, Avigen, Ogav, Oasav adalah beberapa antivirus lokal yang jarang di-update oleh pembuatnya. "Sayang, padahal sudah dibuat. Kan virus tiap saat pasti ada, jadi biar antivirusnya bagus ya harus sering-sering di-update," katanya.
Hampir setiap hari Ival berburu virus dari warnet ke warnet. Dari hasil buruannya, deretan virus tersebut kemudian dianalisa dan dibuat penangkalnya. Saat ini sudah ada lebih dari 2.000 jenis virus dengan lebih dari 500.000 variannya yang masuk ke dalam database Artav. Maka tak heran jika saat ini sudah 26.267 kali Artav didownload dari situsnya.
Perlu waktu setahun bagi Ival untuk membuat Artav. Dia pun belajar membuat antivirus ini secara otodidak. Tanpa ada pembimbing, dia pelajari bahasa pemrograman hanya lewat buku dan internet.
Dia juga sempat mengutarakan keinginannya untuk belajar programing dengan orang-orang yang ahli di bidangnya. Karenanya dia sangat berharap bisa diajak oleh komunitas-komunitas programer.
"Saya ingin belajar sama mereka," harap Ival.( afz / ash )
• detikInet
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment