Solo (ANTARA News) - Hasil survai organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan (UNESCO) menunjukkan bahwa Indonesia sebagai negara dengan minat baca masyarakat paling rendah di Asean.
Peningkatan minat baca masyarakat akan mempercepat kemajuan bangsa Indonesia, karena tidak ada negara yang maju tanpa buku, kata panitia Pameran Buku dan Multimedia Kompas Gramedia Fair, Tri Bintoro, di Solo, Rabu.
Dalam konteks menumbuhkan minat baca, Kompas Gramedia bersama BCA ingin memberi kontribusi positif yang memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses buku dan bahan bacaan dengan cara menyenangkan dan harga lebih terjangkau.
Kompas Gramedia Fair merupakan kegiatan pameran buku dan multimedia yang dipadukan dengan beragam aktivitas yang menghibur, namun sarat nilai-nilai edukasi. Sejak pertama diadakan di Medan pada 2004, Kompas Gramedia jujur mendapat sambutan baik dari masyarakat.
Salah impinan Kompas Gramedia Trias Kuntjahjono mengatakan acara ini kalau dilihat dari orang berimam, merupakan salah satu wujud dari realisasi sabda Tuhan.
Jadi, untuk pameran buku ini sangat penting artinya bagi bangsa Indonesia. Melalui pameran ini juga mengajak siapa saja yang membaca untuk melihat dunia luar.
Pemilihan pameran buku tersebut diawali dari Solo, karena kota ini mempunyai catatan sejarah yang kuat dalam perpustakaan dan intelektual yang tinggi. Tradisi membaca dikota ini pula sangat kuat.
Hal itu semua bisa dibuktikan dengan adanya gedung Monumen Pers Nasional dan lain-lain. Melalui gemar membaca juga akan membuka cendela dunia.
Pameran buku tersebut yang berlangsung 26-30 Januari 2011 dibuka Walikota Surakarta, Joko Widodo. Pameran ini akan dilanjutkan di Jakarta, 23-27 Februari 2011, Surabaya 13-17 April 2011, Semarang 27 April sampai 1 Mei 2011, dan di Medan 25-29 Mei 2011.
Dalam kesempatan tersebut panitia juga memberikan bantuan buku bacaan untuk perpustakaan di Solo.(U.J005/S019/P003)
• ANTARAnews
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment