TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah mulai menyesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi dengan mengadopsi layanan komputasi awan atau cloud computing. "Memang sudah ada permintaan untuk menggunakan layanan cloud dari pemerintah," kata Director Enterprise Business Hewlett Packard (HP) Jurius di Jakarta, hari ini.
Mengutip penelitian HP Research: The Instant-On Enterprise pada Oktober tahun lalu, Jurius mengatakan pengguna layanan cloud computing pada 2015 akan meningkat drastis baik di sektor bisnis maupun pemerintahan. Namun, dia menolak menyebutkan lembaga pemerintah mana saja yang menggunakan jasa komputasi awan tersebut.
Peluang untuk menggunakan layanan solusi cloud di Indonesia, menurut dia, sangat terbuka karena semakin lama kapasitas bandwith dan koneksi di tanah air semakin baik. "Kami optimistis karena akan selalu ada perkembangan," ujarnya.
Yang jelas, lanjut Jurius, sebagian besar pengguna layanan komputasi awan adalah perusahaan besar dan cenderung menggunakan private cloud. Adapun layanan public cloud biasanya digunakan oleh usaha kecil menengah atau Small Medium Enterprise (SME).
Jurius menambahkan untuk menambah jenis layanan komputasi awan, HP menawakan Hybrid Delivery, sebuah solusi yang memadukan antara private cloud dan public cloud. Pada layanan tersebut, HP menyediakan fitur HP Cloud Maps, sebuah sistem objek katalog preconfigured untuk menentukan apakah informasi yang disimpan akan diarahkan ke bisnis dan bisa diakses seluruhnya atau sebagian, atau memang hanya untuk "disimpan" saja.
Selain itu, sistem cloud computing yang diterapkan HP menggunakan open platform, sehingga mudah untuk menjalankan berbagai aplikasi. Ada pula fitur Application Organizing yang akan mengadaptasi setiap aplikasi ketika dipindahkan dari sistem cloud yang lama ke sistem baru.[Rini Kustiani]
• TEMPOInteraktif
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment