Jika gol, maka akan dibangun 40 gedung parlemen di Afrika.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Gusmardi Bustami optimis transaksi perdagangan di Trade Expo Indonesia 2012 dapat menembus di atas US$ 2 miliar. Pasalnya, terdapat potensi transaksi antara perusahaan konstruksi terbesar di Indonesia untuk membangun seluruh gedung parlemen di Afrika senilai US$ 2 miliar.
Gusmardi belum mau memberitahukan siapa kontraktor asal Indonesia yang sedang negosiasi dengan delegasi Afrika karena proses negosiasi sedang berjalan. "Sekarang sedang perundingan antara Afrika Selatan sebagai pemimpin perwakilan negara-negara Afrika dengan kontraktor tersebut," katanya dalam konferensi pers Trade Expo Indonesia 2012, di Jakarta, Sabtu 20 Oktober 2012.
Jika setuju, maka kontraktor Indonesia akan membangun sekitar 50 gedung parlemen di Afrika senilai US$4 juta per gedung dengan total proyek US$2 miliar. Proyek ini akan meningkatkan ekspor Indonesia mengingat dalam pembangunan nantinya akan membawa barang-barang material dari tanah air.
Hingga hari ketiga TEI 2012, total transaksi telah mencapai US$ 641 juta atau 32,05 persen. Jika proyek pembangunan gedung Parlemen ini berhasil didapat, otomatis transaksi TEI 2012 akan melebihi target.
Ia menjelaskan hingga hari ketiga Arab Saudi tercatat sebagai pembeli terbesar, yaitu sebesar US$ 200 juta atau 45,8 persen, diikuti oleh Afrika Selatan US$ 150 juta atau 34,5 persen, lalu diikuti oleh delegasi Australia US$ 21,8 juta (5 persen), Nigeria US$ 15,03 juta (3,4 persen) dan India sebesar US$ 10,7 juta (2,47 persen).
Transaksi didominasi oleh otomotif dan komponennya sebesar 50,08 persen, diikuti oleh produk elektronik dan kelistrikan 32,1 persen, produk kayu 9,68 persen dan produk kertas 3,65 persen dan alas kaki 1,27 persen. Sementara untuk sektor jasa meraih transaksi sebesar US$ 203,64 juta yang sebagian besar disumbang dari permintaan jasa tenaga kerja di bidang hospitality, konstruksi dan jasa pertambangan.(eh)
0 comments:
Post a Comment