Wednesday, 17 October 2012

Proyek Monorel Joko Widodo

 Jokowi Minta Konsorsium Monorel Presentasi

http://statik.tempo.co/data/2012/05/06/id_118557/118557_275.jpgJakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meminta Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk mempresentasikan proyek monorel di minggu pertamanya menjabat sebagai gubernur.

"Saya minta besok (Kamis hari ini). Kalau enggak bisa ya minggu depan," ujar Joko Widodo usai menemani Presiden Susilo Bambang Yuhoyono di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu, 17 Oktober 2012.

Jokowi ingin pembangunan monorel dapat segera terwujud. Namun, dia ingin mendapatkan penjelasan dari pencetus konsorsium, Adhi Karya, soal terhambatnya proyek tersebut. "Dipresentasikan dulu baru saya putuskan. Kalau bisa ya langsung jalan," katanya.

Mengenai pergeseran koridor busway jika proyek monorel jadi dibangun, Jokowi belum bisa berkomentar banyak. Dia ingin mendengarkan presentasi mengenai proyek itu terlebih dulu.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono masih enggan berkomentar mengenai proyek monorel yang bakal dihidupkan kembali pada pemerintahan Jokowi. "Masih menunggu arahan Pak Gubernur," kata Pristono.

Dalam waktu dua-tiga hari ini, Pristono rencananya akan melakukan presentasi ke Jokowi mengenai seluruh permasalahan lalu lintas di Jakarta.

Menurutnya, warga Jakarta telah mengetahui kondisi tiang pancang monorel yang tidak digunakan beberapa tahun belakangan ini. "Ke depannya masih menunggu Pak Gubernur," ujarnya.

Pemerintah rencananya akan menghidupkan kembali proyek monorel ini. Direktur Utama Adhi Karya, Kiswodarmawan, mengatakan untuk pembangunan tahap pertama proyek ini akan melewati rute Tanah Abang, sekaligus Depona, lalu melewati Waduk Melati, Bundaran Hotel Indonesia, Dukuh Atas, Kuningan, Mega Kuningan, dan kawasan SCBD Senayan.

Total rute yang dilewati itu adalah 13 kilometer dengan 16 stasiun, melewati 21 mal, 110 gedung perkantoran, 26 pasar dan sekolah, serta 19 apartemen. Nilai investasi yang dibutuhkan untuk tahap pertama ini, kata Kiswo, berkisar antara Rp 12 triliun hingga Rp 13 triliun.

Nantinya, dana akan ditanggung bersama badan usaha milik daerah, PT Inka, dan PT LEN Industri. "Proyek tidak akan menggunakan APBD. BUMN akan tanggung 30 hingga 40 persen dibagi tiga, sisanya BUMD," ujarnya.

 Didukung Dahlan, Jokowi Urus Monorel Hingga Kopaja

http://statik.tempo.co/data/2012/10/16/id_145427/145427_275.jpgJakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menghidupkan kembali proyek monorel yang terhenti sejak 2003. Ia meminta PT Adhi Karya (Persero), yang menggagas proyek itu, segera mempresentasikan pembangunan monorel pada hari ini atau awal pekan depan. “Kalau bisa, ya, langsung jalan,” ujarnya, Rabu, 17 Oktober 2012.

Dukungan untuk segera membangun monorel datang dari Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan. Proyek ini, kata Dahlan, akan ekonomis jika bisa menggantikan busway. Dengan begitu, busway bisa dimanfaatkan untuk mengurangi kemacetan. "Idenya begitu," ujarnya.

Direktur Utama Adhi Karya, Kiswodarmawan, menyatakan proyek monorel akan dikerjakan bersama BUMN dan BUMD. "Proyek ini tak akan menggunakan dana anggaran pendapatan dan belanja daerah,” ujarnya. Dia memperkirakan pembangunan infrastruktur akan selesai dalam 2-3 tahun.

Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono menyarankan reformulasi proyek tersebut. Langkah itu diperlukan agar kegagalan di masa lalu tak terjadi lagi. Pemerintah Jakarta bisa meminta bantuan ahli untuk menghitung ulang kelayakan proyek tersebut.

Adapun mengenai penjaminan proyek oleh pemerintah, Menteri Keuangan Agus Martowardojo menolak berkomentar. "Soal penjaminan, terkait dengan transaksi keuangan dan rencana keuangan, saya belum tahu karena belum baca,” ujarnya. Menurut dia, proyek monorel merupakan inisiatif korporasi swasta. Korporasi tersebut kemudian mengajak pemerintah DKI Jakarta sebagai pemegang saham. "Nah, ini urusannya di daerah,” katanya.

Selain menghidupkan kembali proyek monorel, Jokowi menyatakan akan segera meremajakan bus Kopaja. "Kopaja ada yang sudah 15 tahun, 30 tahun, ini bahaya," kata dia pada saat inspeksi ke Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, kemarin. "Rem saja enggak ada, spidometer enggak ada. Terus bagaimana?"

 Begini Proyek Monorel Joko Widodo

http://statik.tempo.co/data/2011/09/21/id_91274/91274_275.jpgJakarta - Satu dari berbagai rencana bangunan penunjang transportasi Jakarta yang telah lama direncanakan adalah monorel. Ini pula yang menjadi "'pekerjaan rumah" bagi Joko Widodo. Gubernur DKI Jakarta itu kini hendak menghidupkan proyek yang akan terkoneksi dengan mass rapid transit (MRT) tersebut.

Berikut Proyek Monorel itu:

KONSEP:
Monorel akan terkoneksi dengan mass rapid transit (MRT), busway, dan kereta listrik.

KONSEP JOKOWI (KAMPANYE) :
Monorel kapsul bersusun empat dalam satu tiang di tengah jalan atau kanan dan kiri jalan.

DAYA ANGKUT:
Sekali angkut 800 penumpang.

RUTE:
- Proyek pertama jalur Palmerah-Tanah Abang sepanjang 14,6 km.
- Jalur 2 melalui Cawang-Jembatan Tiga dan Tol Pelabuhan sepanjang 19,20 km, serta Simpang Kuningan-terowongan Kuningan sepanjang 600 meter.
- Jalur 3 adalah Cawang Atas-Ancol sepanjang 14 km.
– Jalur 4 Grogol-Harmoni-Cempaka Mas melewati Kyai Tapa sepanjang 12,15 km.

RUTE LAMA (MANGKRAK):
– Sepanjang 14,2 kilometer akan melayani rute Semanggi-Kuningan.
– Sepanjang 12,2 kilometer melayani Kampung Melayu-Casablanca-Tanah Abang-Roxy.

INVESTASI:
Rp 12-13 triliun ditanggung BUMN (PT Adhi Karya, PT Kereta Api, dan PT LEN) serta BUMD.

0 comments:

Post a Comment

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...