Jakarta - Setelah satelit Telkom-3 gagal mengorbit dan tak dapat digunakan lagi, PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) akan tetap meluncurkan satelit pengganti Telkom-3. Namun, untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek, Telkom bakal menyewa satelit.
Complaine Risk Management Telkom Ririk Ardiansyah mengatakan, pihaknya sedang mempertimbangkan untuk menyewa satelit atau membuat satelit baru. "Butuh 4 juta dollar AS untuk sewa satelit dalam jangka waktu 90 hari," katanya usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR, Kamis (18/10/2012).
Telkom telah mengasuransikan sepenuhnya Satelit Telkom-3. PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) sebagai penjamin, siap membayar dana klaim asuransi tersebut.
Berdasarkan data yang dipaparkan Telkom kepada Komisi VI DPR, Telkom dan Jasindo telah mengeluarkan rilis kesepakatan, dan dana asuransi itu keluar selambat-lambatnya pada pertengahan November 2012.
Ririk menambahkan, satelit Telkom-1 secara operasional bisa digunakan sampai 2016, sedangkan Telkom-2 sampai 2020.
Sebelumnya, Direktur Utama Arief Yahya mengatakan kepada KompasTekno, bahwa Telkom tetap harus membuat satelit Telkom-3 demi keamanan nasional. "Bangsa ini butuh keamanan nasional. Militer dan finansial harus kita sendiri yang pegang," tegasnya.
Perlu waktu 2 tahun untuk memanufaktur satelit. Sementara, waktu yang dibutuhkan untuk mendesainnya lebih kurang 6 bulan. "Kalau Telkom menggunakan pemanufaktur yang sama, maka hanya perlu waktu 2 tahun. Sebab, tidak butuh waktu lagi untuk mendesainnya," jelas Arief.
Satelit Telkom-3 gagal mengorbit setelah diluncurkan dari Baikonur Cosmodrome di Kazakhstan, 7 Agustus 2012. Kala itu, Telkom menggandeng perusahaan kontraktor satelit ISS Reshetnev asal Rusia. Biaya pembuatan hingga peluncuran Satelit Telkom-3 ini membutuhkan dana 200 juta dollar AS (sekitar Rp 1,9 triliun).
Satelit Telkom-3 memiliki kapasitas 42 transponder, yang terdiri dari 24 transponder Standard C-band 36MHz, 8 transponder Extended C-band 54MHz bandwidth, 4 transponder KU-band 36MHz bandwidth, dan 6 transponder KU-band 54MHz bandwidth.
Cakupan geografis Standard C-band adalah Indonesia dan negara Asia Tenggara lain, Extended C-band mencakup Indonesia dan Malaysia, dan KU-band mencakup seluruh Indonesia.
© Kompas
0 comments:
Post a Comment