Tangerang - Pemerintah perlu mengintervensi untuk mendongkrak rendahnya jumlah sumber daya manusia (SDM) bidang teknik di Indonesia. Ini diperlukan mengingat kebutuhan nasional akan SDM lulusan teknik sangat tinggi untuk menopang pesatnya pembangunan nasional. Persatuan Insinyur Indonesia (PII) mencatat jumlah insinyur dan lulusan diploma jurusan teknik di Indonesia hanya 600 ribu orang.
"Itu terhitung dari semua generasi hingga SDM yang baru lulus kuliah, jumlah insinyur sangat kurang," kata Ketua Umum Yayasan Pengembangan Teknologi Indonesia, Iman Sucipto Umar, di sela-sela kegiatan Dies Natalis Institut Teknologi Indonesia (ITI) ke-28, di Tangerang, Banten, Selasa (16/10).
Jumlah tersebut tertinggal jauh jika dibandingkan negara lain, seperti China, yang dapat menghasilkan 250 ribu insinyur setiap tahunnya. Padahal, pesatnya pembangunan nasional otomatis membutuhkan banyak profesional di bidang keteknikan. Selain itu, jumlah mahasiswa bidang teknik di Indonesia juga kalah jauh. Di Indonesia, hanya sekitar 5 persen dari total mahasiswa mulai dari level diploma hingga strata satu.[cit/P-3]
"Itu terhitung dari semua generasi hingga SDM yang baru lulus kuliah, jumlah insinyur sangat kurang," kata Ketua Umum Yayasan Pengembangan Teknologi Indonesia, Iman Sucipto Umar, di sela-sela kegiatan Dies Natalis Institut Teknologi Indonesia (ITI) ke-28, di Tangerang, Banten, Selasa (16/10).
Jumlah tersebut tertinggal jauh jika dibandingkan negara lain, seperti China, yang dapat menghasilkan 250 ribu insinyur setiap tahunnya. Padahal, pesatnya pembangunan nasional otomatis membutuhkan banyak profesional di bidang keteknikan. Selain itu, jumlah mahasiswa bidang teknik di Indonesia juga kalah jauh. Di Indonesia, hanya sekitar 5 persen dari total mahasiswa mulai dari level diploma hingga strata satu.[cit/P-3]
0 comments:
Post a Comment