Bangkok � Lupakan robusta dan arabika--ini adalah kopi termahal di dunia, dengan bumbu unik: kotoran gajah. Kini, kopi yang dihasilkan dari perbukitan utara Thailand, menjadi kopi termahal di dunia.
Per kilogram kopi yang dikenal dengan nama black ivory ini dijual seharga US$ 1.100, atau setara Rp 10,6 juta. Sebelumnya, kopi termahal adalah kopi luwak yang harga per kilogramnya di pasaran internasional antara US$ 700 hingga US$ 1.000.
Mengapa harga kopi ini menjulang? Selain rasanya yang konon nikmat, proses panjang dilalui sebelum terhidang menjadi secangkir kopi. Perempuan pedesaan Thailand mengumpulkan kotoran gajah di provinsi Chiang Rai, Thailand utara. Setelah terkumpul, mereka memilah biji-biji kopi dari tiap gunduk kotoran gajah.
Selama dalam percernaan gajah inilah aroma kopi "diperkaya". Dibutuhkan 15-30 jam untuk mencerna biji, yang berada di dalam perut gajah, bersama makanan seperti pisang, tebu, dan bahan-bahan lainnya.
Ide kopi gajah ini muncul dari seorang investor kopi asal Kanada, Blake Dinkin. Ia menghabiskan US$ 300 ribu untuk mengembangkan proses pengolahan kopi dengan media pencernaan gajah. Dinkin mengatakan ia bekerja dengan seorang dokter hewan untuk memastikan gajah-gajah ini tidak menyerap kafein dari buah kopi yang dikonsumsinya.
Kopi gajah beda dengan kopi luwak yang kini ada di mana-mana. Hanya hotel-hotel mewah di Thailand yang menyediakan. Belakangan, permintaan juga datang dari jaringan hotel bintang lima di Maladewa dan Abu Dhabi.
Saat ditanya mengapa begitu mahal harga kopi buatannya, Dinkin setengah bercanda menyatakan bahwa gajah adalah pekerja yang sangat tidak efisien. Dibutuhkan 33 kilogram biji kopi mentah untuk memproduksi 1 kilogram kopi black ivory. "Mayoritas kopi yang masuk ke perutnya telah rusak atau hilang setelah dikeluarkan. Beda dengan luwak," ujarnya.
● Tempo
0 comments:
Post a Comment