Jakarta � PT PLN (Persero) menggandeng Australia and New Zealand Banking Group (ANZ) untuk mengembangkan 3 proyek pembangkit listrik hidro untuk dikembangkan di Sulawesi dan Sumatera.
Proyek-proyek ini mencakup Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Karama 450 megawatt (MW) di Sulawesi, Batang Toru 510 MW di Sumatera Utara dan Merangin 350 MW di Sumatera Utara. Proyek tersebut akan dilaksanakan dengan skema Public Private Partnership (PPP) atau kerja sama pemerintah dan swasta. Proyek PPP merupakan proyek yang cukup kompleks dan sangat krusial. Menurutnya, keberhasilan pengadaan proyek PLTA ini sangat penting karena sangat dibutuhkan untuk mendukung sistem daya Sulawesi dan sistem Sumatera. Pembangunannya pun memerlukan perencanaan yang matang.
"Setelah melalui analisa dan penilaian yang kompetitif dan transparan, PLN menunjuk ANZ dalam memainkan perannya sebagai penasehat kunci dalam mendukung proyek-proyek pembangkit listrik hidro kami," ujar Direktur Utama PLN Nur Pamudji dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat (7/12).
Sementara ANZ Global Head, Project & Structured Finance Paul Finn mengatakan, pembangkit listrik hidro dapat memainkan peran penting dalam memberikan listrik yang murah dan rendah karbon bagi pelanggan PLN. "Tugas sebagai penasehat akan memanfaatkan keberadaan ANZ di Indonesia, pengalaman dalam pembiayaan tenaga listrik, dan keahlian dalam tenaga air pada khususnya," pungkasnya.(mdk/rin)
● Merdeka
0 comments:
Post a Comment