Pembangunan enam ruas jalan tol layang dalam kota akan dimulai pada pertengahan 2013. Tol sepanjang 69,7 kilometer itu akan dibangun dan dioperasikan Jakarta Toll Development (JTD), yaitu gabungan PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk, Pemda DKI Jakarta, dan beberapa BUMN karya.
Kepala Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT), Ahmad Gani Ghazali, menjelaskan Jakarta Toll Develompent itu sudah ditetapkan sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) di Kementerian Hukum dan HAM. Setelah itu, JTD diharapkan menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT).
"Diharapkan PPJT bisa selesai awal 2013, sehingga bisa memulai kontruksi pada pertengahan 2013," ujar Ghani ketika ditemui dalam acara rapat kerja terbatas di kementrian pekerjaan umum, Jakarta, Selasa 30 Oktober 2012.
Sebelumnya Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Hermanto Dardak, mengungkapkan 6 ruas jalan tol layang ini akan dilalui bus Transjakarta. Proyek bernilai Rp 42 triliun itu nantinya akan mempunyai halte bus Transjakarta yang akan dibuatkan di bahu jalan dan menjorok keluar, agar tidak mengganggu lalu lintas.
Ghani memperkirakan, keenam ruas tol itu selesai dibangun pada 2022. Pembangunannya akan dibagi empat tahap. Tahap pertama, ruas Semanan-Sunter sepanjang 17,88 kilometer dengan nilai investasi Rp 9,76 triliun dan Koridor Sunter-Bekasi Raya sepanjang 11 kilometer dengan nilai investasi Rp 7,37 triliun.
Tahap kedua, Duri Pulo-Kampung Melayu sepanjang 11,38 kilometer dengan nilai investasi Rp 5,96 triliun dan Kemayoran-Kampung Melayu sepanjang 9,65 kilometer dengan investasi Rp 6,95 triliun.
Tahap ketiga, koridor Ulujami-Tanah Abang dengan panjang 8,27 kilometer dan nilai investasi Rp 4,25 triliun. Keempat, pembangunan ruas jalan tol Pasar Minggu-Casablanca sepanjang 9,56 kilometer dengan investasi Rp 5,71 triliun.
Nantinya, setelah selesai, keenam ruas tol itu akan menyatu dengan tol lingkar luar milik PT Jasa Marga Tbk. Namun, tarifnya akan terpisah dengan tol lingkar luar. (art)
© VIVA.co.id
Kepala Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT), Ahmad Gani Ghazali, menjelaskan Jakarta Toll Develompent itu sudah ditetapkan sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) di Kementerian Hukum dan HAM. Setelah itu, JTD diharapkan menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT).
"Diharapkan PPJT bisa selesai awal 2013, sehingga bisa memulai kontruksi pada pertengahan 2013," ujar Ghani ketika ditemui dalam acara rapat kerja terbatas di kementrian pekerjaan umum, Jakarta, Selasa 30 Oktober 2012.
Sebelumnya Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Hermanto Dardak, mengungkapkan 6 ruas jalan tol layang ini akan dilalui bus Transjakarta. Proyek bernilai Rp 42 triliun itu nantinya akan mempunyai halte bus Transjakarta yang akan dibuatkan di bahu jalan dan menjorok keluar, agar tidak mengganggu lalu lintas.
Ghani memperkirakan, keenam ruas tol itu selesai dibangun pada 2022. Pembangunannya akan dibagi empat tahap. Tahap pertama, ruas Semanan-Sunter sepanjang 17,88 kilometer dengan nilai investasi Rp 9,76 triliun dan Koridor Sunter-Bekasi Raya sepanjang 11 kilometer dengan nilai investasi Rp 7,37 triliun.
Tahap kedua, Duri Pulo-Kampung Melayu sepanjang 11,38 kilometer dengan nilai investasi Rp 5,96 triliun dan Kemayoran-Kampung Melayu sepanjang 9,65 kilometer dengan investasi Rp 6,95 triliun.
Tahap ketiga, koridor Ulujami-Tanah Abang dengan panjang 8,27 kilometer dan nilai investasi Rp 4,25 triliun. Keempat, pembangunan ruas jalan tol Pasar Minggu-Casablanca sepanjang 9,56 kilometer dengan investasi Rp 5,71 triliun.
Nantinya, setelah selesai, keenam ruas tol itu akan menyatu dengan tol lingkar luar milik PT Jasa Marga Tbk. Namun, tarifnya akan terpisah dengan tol lingkar luar. (art)
© VIVA.co.id
0 comments:
Post a Comment