Yogyakarta - Mantan Presiden BJ Habibie mengatakan untuk meningkatkan nilai suatu produk dapat dilakukan melalui proses nilai tambah yang dilanjutkan proses biaya tambah.
"Dengan proses nilai tambah (PNT) maksimal dan proses biaya tambah (PBT) minimal, produk yang ditawarkan akan dapat diterima pasar baik lokal, nasional, regional maupun global," katanya di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, pada Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (Konaspi) VII/2012, untuk dapat memperoleh PNT maupun PBT dibutuhkan teknologi tepat guna, prasarana, sarana, dan sumber daya manusia yang terampil, berdisiplin, dan produktif.
"Upaya untuk meningkatkan nilai suatu produk ditentukan oleh hasil pemikiran dan pelaksanaan kualitas secara rinci baik untuk perangkat keras, perangkat lunak maupun perangkat otak," katanya.
Ketiga hal itu, kata dia, ditentukan oleh kemampuan dan keterampilan sumber daya manusia yang bersangkutan.
"Produktivitas dan efisiensi sumber daya manusia itu dalam bekerja dan berkarya ditentukan oleh proses pembudayaan, proses pendidikan, dan wahana jam kerja," kata Habibie.
Ia mengatakan proses pembudayaan yang akan menentukan perilaku dan disiplin sumber daya manusia itu dibentuk oleh ibu, ayah, keluarga, dan lingkungan pergaulannya.
Proses pendidikan, menurut dia, akan menentukan kemampuan berpikir, berkarya, bekerja, dan menerapkan hasil ilmu pengetahuan dan teknologi yang menjadikan sumber daya manusia terampil.
"Wahana jam kerja sebagai tempat melanjutkan proses pembudayaan dan proses pendidikan yang akan menghasilkan sumber daya manusia unggul dengan daya saing tinggi," kata Habibie.
Sebelumnya, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Rochmat Wahab mengatakan usaha mewujudkan generasi 2045 bukan perkara mudah. Generasi 2045 merupakan generasi yang menandai satu abad bangsa ini.
"Sejak 2010 hingga 2035 Indonesia diperkirakan mengalami bonus demografi yakni populasi usia produktif yang paling besar sepanjang sejarah negeri ini," katanya.
Ia mengatakan, Indonesia pada periode itu akan melakukan investasi besar-besaran dalam bidang sumber daya manusia sehingga pada 2045 investasi tersebut diharapkan menuai hasil yang optimal.
"Hasil itu adalah terciptanya generasi berkarakter, produktif, unggul, kompetitif, dan peduli. Oleh karena itu generasi 2045 biasa disebut generasi emas," kata Ketua Umum Konaspi VII/2012 itu.(B015*H010)
© Antara
0 comments:
Post a Comment