Kedua anak usaha baru ini sebelumnya bagian dari bisnis Pertamina
Guna memuluskan ambisinya menjadi perusahaan Migas kelas dunia, PT Pertamina (Persero) memutuskan memisahkan unit bisnis perusahaan yang bergerak di bidang pelumas dan sebagian kegiatan perkapalan. Kedua unit bisnis ini akan berubah menjadi anak perusahaan tersendiri.
Pertamina berharap, kedua perusahaan ini bisa lebih fokus menggarap potensi dan prospek bisnisnya masing-masing. Pada akhirnya, kedua unit bisnis ini bisa berkontribusi pada ambisi Pertamina menjadi perusahaan energi kelas dunia.
"Rencana pemisahan (spin off) ini sesuai strategi jangka panjang perusahaan," kata Vice Presiden Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir dalam keterangan tertulis yang diperoleh VIVAnews, Selasa, 6 November 2012.
Sesuai ketentuan tentang perseroan terbatas, Pertamina memiliki waktu 30 hari sejak pengumuman, untuk memutuskan pembentukan anak perusahaan yang dilakukan melalui rapat umum pemegang saham (RUPS).
Lewat pemisahan ini, perusahaan Migas pelat merah ini menargetkan Pertamina Lubricants akan mampu mempertahankan pangsa pasar domestik sebesar 60 persen. Sekaligus menjadi top 20 besar perusahaan pelumas dunia pada 2015 dengan volume penjualan 700 ribu kiloliter (KL).
Saat ini, penguasaan bisnis pelumas Pertamina di dalam negeri merupakan yang tertinggi di dunia. Rata-rata pertumbuhan penjualan mencapai 10 persen per tahun. Padahal dinamika bisnis di sektor ini termasuk ketat dengan 210 pemain dan 1.000 merek.
Sementara di bisnis pelayaran, Pertamina cukup optimis dengan lingkungan bisnis yang bisa mendukung pengembangan Pertamina Shipping. Anak perusahaan ini rencananya akan fokus menggarap pengembangan bisnis angkutan gas (LPG dan LNG), FSO/FPSO, dan kapal tanker minyak berukuran medium ke atas.
Untuk masuk pada persaingan perkapalan global, Pertamina Shipping pada tahap awal akan mengembangkan pasar di internal Pertamina dan anak perusahaan lainnya. (sj)
0 comments:
Post a Comment