PEKANBARU--MICOM: Ledakan pipa minyak PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) di
Desa Manggala Jonson, Kelurahan Banjar 12, Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir, Riau, mengakibatkan kegiatan operasi PT CPI tidak berjalan normal.
Meski begitu, ledakan pipa yang terjadi pada pukul 07.00 WIB, Kamis (28/10), tidak berdampak terhadap produksi minyak perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) migas asal Amerika Serikat tersebut.
"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini dan tidak ada dampak terhadap produksi," tegas Manager Communication PT CPI Hanafi Kadir kepada Media Indonesia di Pekanbaru, Kamis (28/10).
Perbaikan kondisi pipa yang bocor akibat ledakan itu diperkirakan selesai pada sore ini. Namun, Hanafi membenarkan, akibat peristiwa tersebut, aktivitas perusahaan yang berkapasitas produksi 400 ribu barel per hari itu tidak dapat berjalan normal.
"Operasi diperkirakan dapat berjalan normal pada sore ini. Penyebab kejadian masih dalam penyelidikan," ungkapnya.
Ledakan seperti bom yang terjadi pada pipa minyak Chevron di sekitar jalur lintas Riau-Sumatra Utara, Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir, menghentak warga. Pipa saluran ke kilang Dumai itu menyemburkan minyak mentah setinggi 10 meter.
Ketika ledakan terjadi, sepeda motor milik warga yang berada di sekitar pipa bahkan terlempar sejauh 15 meter. Akibat peristiwa itu, dua warga sekitar yakni Wanda, 6, dan Rini, 16, menderita luka bakar serius.
Tiga rumah milik warga sekitar yaitu Anto, Sudiki, dan Yunus terkena tumpahan bocoran dari minyak mentah tersebut. (OL-5)
• MediaIndonesia
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment