Kukuh Ribudiyanto (foto: dok Okezone)
JAKARTA - Cuaca ekstrim yang diperkirakan masih berlanjut hingga bulan April 2011 ternyata sudah dipersiapkan antisipasinya oleh Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG).
Cuaca ekstrim di Indonesia tahun 2010 yang bermula sejak bulan Maret ini berdampak pada tingginya curah hujan, yang mengakibatkan banjir di sejumlah daerah. Lalu juga timbulnya angin
puting beliung, naiknya gelombang air laut di sejumlah wilayah di Indonesia. Untuk mengantisi hal ini, BMKG sudah melakukan langkah-langkah antisipasi.
"Hasil obsevasi yang dilakukan oleh BMKG akan dikoordinasikan dan disosialisasikan kepada pemda-pemda agar mereka melakukan antisipasi di daerahnya masing-masing," seperti yang diutarakan oleh Kukuh Ribudiyanto, Kepala Sub Bidang Cuaca Ektrim dari BMKG, kepada Okezone, di Jakarta (22/12/2010).
Kukuh juga menyatakan bahwa BMKG secara berkala mengeluarkan laporan berkala mengenai cuaca ekstrim untuk dikoordinasikan kepada pemda-pemda di seluruh Indonesia agar mereka bisa menanggulanginya dengan baik.
"Apabila ada suatu laporan yang dirasa penting untuk diumumkan maka BMKG akan mengumumkannya kepada media-media untuk disebarluaskan beritanya," jelas Kukuh.
Fenomena La NiƱa dikatakan juga turut mempengaruhi cuaca ekstrim di Indonesia 2010 yang mengakibatkan beberapa bencana alam seperti banjir dan angin puting beliung yang memporak-porandakan sejumlah daerah.
Sebelumnya, cuaca ekstrim juga sering terjadi di Indonesia. "Peristiwa alam ini terjadi secara periodikal, tiga sampai lima tahun sekali. Untuk cuaca ekstrim yang paling lama terjadi pada tahun 1998 dan 2010 ini," tambah Kukuh.
"Tapi setelah bulan April 2011, diharapkan gejala cuaca ekstrim yang sekarang sedang melanda Indonesia ini akan berkurang," kata Kukuh.
Kukuh juga mengatakan sampai saat ini BMKG belum mengetahui apa penyebab dari naiknya suhu permukaan laut di wilayah Indonesia. Apakah karena pemanasan global, badai matahari, atau faktor lainnya.(srn)
• Okezone
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment