Sunday, 19 December 2010

Korea Minati Pasar Broadband Indonesia

NEGARA Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari ratusan ribu pulau. Ini tentunya menjadi persoalan tersendiri bagi bangsa ini untuk membangun teknologi informasi (TI) yang merata di semua daerah. Investor Korea Selatan (Korsel) pun menyatakan kesiapannya untuk menggarap industri tersebut.

"Indonesia terdiri dari pulau-pulau. Jadi untuk menyatukan pulau-pulau ini ke dalam TI yang baik membutuhkan teknologi nirkabel. Kami punya teknologinya," kata Wakil Presiden Korea Internet Security Agency (KISA) Yun Ho Song dalam diskusi potensi kerja sama TI antara Korsel dan Indonesia di Jakarta belum lama ini.

Korsel, lanjut dia, memiliki teknologi broadband yang terbungkus dalam WiMax mobile. Implementasi ini terbukti ampuh di Korea. Selain cepat dan berkapasitas besar, juga tergolong murah. Yun Ho Song menambahkan, infrastruktur TI di Indonesia juga tergolong siap untuk mengadopsi teknologi ini.

"Yang dibutuhkan masyarakat Indonesia adalah teknologi nirkabel. Ini akan memangkas biaya pembangunan infrastruktur," imbuhnya.

Kalau semuanya sudah terpasang, pihaknya juga menyiapkan sistem keamanannya. Karena keamanan data menjadi penting di era seperti sekarang ini. Merujuk riset yang diterima, potensi telekomunikasi Indonesia masih sangat besar. Untuk mobile phone baru termanfaatkan 62 persen, sementara broadband hanya 1,3 persen.

"Bandingkan dengan Korea yang sudah mencapai 100 persen," sebutnya. Terkait potensi kerja sama,Yun Ho Song mengatakan, pihak Korsel membawa banyak tawaran untuk dikembangkan di Indonesia.

Di antaranya program penyiaran. Ketika menyelenggarakan Forum Konvergensi Komunikasi di Jakarta,KISA membawa sejumlah perusahaan TI dan penyiaran Korsel. Misalnya, SK Telecom (SKT), DMB Alliance (Pixtree), LS Cable, Samsung dan A&D Engineering yang berkesempatan memamerkan teknologi digital terbaru seperti DMB dan broadband. Terkait teknologi penyiaran, DMB Alliance menampilkan preview layanan DMB, yakni sebuah terrestrial mobile broadcasting.Program ini sangat menarik karena masyarakat dapat menikmati siaran televisi dengan jelas dan suara jernih, meski berada dalam mobil atau kereta api.

Yun Ho Song menambahkan, forum ini bukan hanya menawarkan keunggulan teknologi dan program penyiaran dari Korea.Tetapi, pihaknya membuka pintu selebar-lebarnya bagi pengusaha Indonesia untuk memasarkan teknologi atau programnya ke Korea.

"Forum ini untuk saling mengenal. Kalau sudah kenal,kita bisa saling kerja sama menguntungkan. Pelaku usaha dari Indonesia bisa memasarkan produknya di Korea," tukasnya. Pihaknya juga membuka kesempatan bagi tenaga ahli dari Indonesia untuk mendalami ilmunya.

Program pemilihan ini telah berlangsung 4-6 tahun lalu dengan mengirimkan 21-30 orang setiap tahunnya.


"Forum Konvergensi Komunikasi mempertemukan pelaku usaha dan aparat pemerintahan terkait. Kami akan menjaga nota kesepahaman yang sudah ditandatangani keduabelah pihak," pungkasnya. (Koran SI/ M Iqbal) (srn)



Okezone

0 comments:

Post a Comment

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...