Serpong, 8/12/2010 (Kominfo-Newsroom) Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) menyelenggarakan rapat koordinasi nasional riset dan teknologi (Rakornas Ristek) di Puspiptek, Serpong, dari 8-9 Desember 2010, dalam upaya mensinergikan seluruh komponen kelembagaan iptek dalam memperkuat Sistem Inovasi Nasional (SINas).
“Rakornas Ristek 2010 bertema Membangun Sinergi untuk Penguatan Sistem Inovasi Nasional itu cukup komprehenship karena dari berbagai sektor pengambil kebijakan memberikan satu kebersamaan, bahwa sinergi merupakan sesuatu yang kita perlukan,” kata Menristek Suharna Surapranata dalam jumpa pers seusai rakornas tersebut di Serpong, Rabu (8/12).
Untuk mewujudkan pembangunan nasional yang bernilai tambah tinggi dan berkelanjutan, menurutnya, pembangunan iptek harus terintegrasi dengan baik ke dalam proses pembangunan ekonomi secara khusus dan pembangunan nasional secara umum.
Negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia memerlukan banyak hal, semuanya sekaligus secara serentak. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem agar pembangunan iptek, ekonomi dan lainnya dapat disinergikan dengan baik sehingga menghasilkan pembangunan nasional yang solid.
SINas merupakan sebuah sistem yang tidak hanya mensinergikan kebijakan para pelaku inovasi namun juga ekonom, intelektual, pelaku industri, pelaku pasar dan seluruh komponen lainnya.
Hal tersebut didasari oleh kenyataan, bahwa pembangunan iptek hanya akan memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan nasional, jika produk iptek yang dihasilkan bisa didayagunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atau bisa menjadi solusi bagi penyelesaian permasalahan nyata yang dihadapi pemerintah maupun masyarakat.
Ia beharap rakornas tersebut dapat memberikan rekomendasi tentang sinergi kebijakan untuk membangun inovasi yang teintegrasi dan terarah, sehingga mendukung tumbuhnya pusat-pusat unggulan riset, pusat-pusat riset kemitraan serta peningkatan investasi litbang dari sektor swasta.
Sementara itu, Wakil Ketua Kadin. Dasep Ahmadi, dalam kesempatan tersebut menambahkan, dilihat dari sisi pengusaha, inovasi saat ini sangat dibutuhkan dan menentukan, karena sudah tidak saatnya lagi saat ini, mengatakan bahwa upah buruh yang murah, karena biaya-biaya sudah semakin naik, misalnya biaya energi dan lain-lain.
Dengan adanya inovasi tersebut tentunya faktor-faktor akan menjadi minimal. Seperti faktor seberapa jauh produk atau jasa itu bermanfaat bagi konsumennya, tapi bukan faktor-faktor produksi seperti material , energi, upah buruh dan lain-lain.
“Dengan adanya rakornas ini dan kita bertemu dengan lembaga riset dan perguruan tinggi, saya kira bisa sinergi, tidak hanya sebagai riset, tapi ada dari mereka beberapa diantaranya lembaga pendidikan membutuhkan barang-barang industri, sehingga bisa bekerjama antara riset, produksi, dan pemasaran, dan pada gilirannya kita bisa memberikan stimulus untuk tumbuhnya industri-industri baru,” paparnya. (T. Gs/toeb)
• Bipnewsroom
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment