Hal ini akan memunculkan limbah pertanian, salah satunya sekam padi. Sekam padi merupakan limbah hasil penanaman padi yang bersifat keras, kasar, tahan cuaca, berkadar gizi rendah dan tidak bernilai ekonomis.
Sejak tahun 2007, Institut Pertanian Bogor (IPB) sudah mengembangkan tungku sekam dengan memanfaatkan limbah sekam padi sebagai bahan bakarnya. Setelah limbah sekam padi dimanfaatkan sebagai alternatif sumber energi, akan muncul limbah lainnya, diantaranya limbah arang sekam. Pemanfaatan limbah ini belum banyak digunakan secara optimal selain sebagai pupuk atau media tanam.
Peneliti Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor (FMIPA-IPB) Dr.Irzaman dan Dr.E.Rohaeti bersama Mahasiswa Magister Sekolah Pascasarjana (SPs) IPB, Hikmawati telah meneliti sisa pembakaran (arang) dari sekam.
Hasilnya, tak hanya ada arang dan abu, tapi di dalamnya terkandung bahan yang bernilai tinggi, di antaranya silikon.
Menurut Dr. Irzaman, sisa pembakaran sekam mengandung 16,98 persen silikon oksida atau silika (SiO2). Silika biasa digunakan untuk industri perminyakan dan semen. Harga silika di pasar bisa mencapai US$ 8 per kilogram.
“Setiap tahun produksi gabah kering giling di Indonesia sebesar 50 juta ton, 20 persen-nya (10 juta ton) menjadi sekam padi. Bila sekam ini dibakar 20 persen-nya (2 juta ton) menjadi arang sekam. Jika dimurnikan, senyawa tersebut juga bisa menjadi silikon yang biasa digunakan sebagai bahan semikonduktor untuk barang-barang elektronik,” kata Dr.Irzaman.
Dengan proses reduksi kimia, dari arang sekam ini satu per milnya (2 juta kilogram) dapat dihasilkan silikon. Dr Irzaman dkk telah berhasil memproduksi plat silikon dengan kadar 67,82 persen dan 79, 17 persen. Sementara plat silikon yang dijual di pasar rata-rata memiliki kadar 86, 26 persen.
“Diperlukan penelitian lanjutan untuk mendapatkan silikon dengan kemurnian lebih tinggi. Terkait hal ini kami berharap pemerintah memberikan bantuan dana demi kelanjutan penelitian tersebut dan pengembangannya hingga menjadi produk industri,” ujar Dr.Irzaman.(yopy/dms)
• Poskota
0 comments:
Post a Comment