”Ada sebanyak lima bidang energi baru dan terbarukan yang ingin dikembangkan melalui kerja sama riset ini,” kata Senior Vice President Pengembangan Usaha Direktorat Hulu PT Pertamina (Persero) Slamet Riadhy dalam konferensi pers, Kamis (18/11) di Jakarta.
Kelima bidang energi baru dan terbarukan tersebut meliputi geotermal atau panas bumi, gas metana batu bara (coal bed methane/CBM), gas alam pada lapisan batuan dangkal (shale gas), mikroalga, dan energi angin.
Menurut Slamet, geotermal dan CBM sudah dikembangkan Pertamina, tetapi masih membutuhkan pengembangan untuk efisiensi usaha. Setidaknya saat ini melalui anak perusahaan Pertamina, yaitu PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), sudah ada 15 wilayah kerja panas bumi yang dikelola.
”Untuk CBM sudah ditempuh, tetapi masih menunggu enam hingga tujuh tahun lagi untuk produksinya,” kata Slamet.
Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Retno Setyoningrum mengatakan, riset CBM dilakukan untuk menunjang pengelolaan empat blok CBM oleh PT Pertamina Hulu Energi.
Keempat blok tersebut meliputi Blok Sangatta 1 dan Sangatta 2 di Kalimantan Timur. Juga Blok Tanjung Enim dan Muara Enim di Sumatera Selatan.(NAW)• KOMPAS
0 comments:
Post a Comment