Ilustrasi
Kotabaru (ANTARA News) - PT Pertamina segera melakukan penyedotan minyak hitam atau "Marine Fuel Oil" (MFO) yang tumpah di laut setelah tenggelamnya KM Laut Emas pada Kamis (21/10), untuk mengurangi pencemaran di Perairan Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Kepala Depo Pertamina Kotabaru, Imam Hardjito, di Kotabaru, Jumat, mengatakan, ada beberapa langkah yang dilakukan Pertamina untuk mengurangi pencemaran dari tumpahan minyak hitam tersebut.
Langkah tersebut, katanya, di antaranya memasang oil boom (slickbar), menyemprotkan oil spill dispersant serta menyedot tumpahan minyak di laut dengan menggunakan kapal penyedot.
Imam menjelaskan, oil boom (slickbar) berfungsi untuk melokalisasi tumpahan minyak agar tidak menyebar ke mana-mana, untuk mengantisipasi pencemaran lebih luas.
Penyemprotan oil spill dispersant bertujuan untuk membersihkan tumpahan minyak pada permukaan air laut, sehingga minyak yang tumpah itu bisa netral.
Selanjutnya, katanya, penyedotan dilakukan jika tumpahan minyak hitam itu agar tidak mengalir terbawa arus laut pasang dan surut.
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kotabaru H Akhmad Rivai MSi, berharap, PT Pertamina segera melakukan antisipasi agar minyak hitam itu tidak menyebar ke mana-mana.
Sebelumnya, Wakapolres Kotabaru Komisaris Polisi Joko Sulistio, mengatakan, KM Laut Emas yang sedang melakukan pengisian minyak hitam sekitar 580 kilo liter di dermaga PT Pertamina Kotabaru, tenggelam sekitar pukul 10.55 Wita, akibat oleng.
Rencananya, kapal tanker tersebut akan mengisi minyak hitam dari Pertamina Kotabaru sebanyak 600 kilo liter (KL) untuk dibawa ke Berau, Kalimantan Timur.
Namun ketika baru terisi sekitar 580 kl, tiba-tiba kapal tanker tersebut oleng dan membuat kapal langsung tenggelam hingga ke dasar laut dengan cepat.
Akibatnya, sebagian minyak hitam yang belum sempat masuk ke dalam tanker dari kompartemen satu tumpah ke laut.
Sementara kompartemen dua, tiga dan empat sempat ditutup dan dikunci sehingga tidak terjadi tumpah.
Delapan anak buah kapal (ABK) KM Laut Emas berhasil menyelamatkan diri.
Sedangkan Polisi kini sedang meminta keterangan dari nahkoda KM Laut Emas Dani Runtunuwu (45) warga Jalan Warakas 8, Kelurahan Kebun Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara. (I022/B010)
• ANTARAnews
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment