Tuesday, 19 October 2010

RI Butuh Rp500 Triliun Bangun Infrastruktur

Meliputi proyek-proyek pembuatan fasilitas publik seperti transportasi.

VIVAnews - Pemerintah Indonesia dengan terbuka mengajak, mengundang, dan meminta agar pengusaha China datang dan menanamkan investasinya ke Indonesia. Salah satu sektor dan membutuhkan dana yang tidak sedikit adalah bidang infrastruktur.

"Indonesia membutuhkan sekitar US$50 miliar (sekitar 500 triliun) untuk membangun infrastruktur," kata Wakil Presiden Boediono di hadapan peserta China-ASEAN Business and Investment Summit (CABIS) ke-7 di kota Nanning, Provinsi Guang Xi, China, Selasa, 19 Oktober 2010.

Menurut Boediono, pembangunan infrastruktur itu meliputi proyek-proyek pembuatan fasilitas publik seperti penerbangan, dan transportasi. Salah satu yang dibutuhkan untuk merealisasi pembangunan infrastruktur adalah pembuatan industri manufaktur.


"Kami mengundang semua untuk datang dan berinvestasi di Indonesia," kata Boediono yang disambut meriah peserta. Pidato singkat Boediono ini juga disaksikan pemimpin-pemimpin negara ASEAN lainnya seperti Laos dan Vietnam.

Pidato Boediono juga mewakili ASEAN dalam memberikan pandangan atas kerjasama dengan China. Indonesia didaulat mewakili ASEAN dengan China dalam forum ini.

Boediono sangat yakin, forum China-ASEAN Business and Investment Summit ini dapat menguntungkan negara-negara di Asia Tenggara termasuk China sendiri. "CABIS merupakan jawaban dari ACFTA (kerjasama perdagangan ASEAN-China)," kata Boediono.

Dalam kunjungan kerja tiga hari di China, Boediono menyaksikan penandatangan tiga kesepakatan energi. Boediono juga menawarkan lima megaproyek di hadapan 250 pengusaha Indonesia-China. (hs)


VIVAnews

0 comments:

Post a Comment

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...