BUMN industri strategis disaranka lebih serius memanfaatkan peluang besarnya permintaan pengadaan alutsista dari Kementerian Pertahanan.
"Saat ini momentum bagi BUMN industri strategis untuk memenuhi pesanan-pesanan peralatan persenjataan dari TNI. Anggaran pemerintah pengadaan alutsista bisa mencapai Rp7 triliun. Ini harus dapat digarap BUMN," kata Menteri BUMN, Dahlan Iskan, di Jakarta, Selasa, (7/8).
Menurut Dahlan, BUMN industri strategis seperti mendapat darah baru karena kontrak pengadaan alat utama sistem kesenjataan (alutsista) dari Kementerian Pertahanan sangat besar. Pengadaannya pun berjangka waktu panjang.
PT Pal Indonesia sedang menyelesaikan produksi 3 unit kapal cepat rudal (KCR-60 meter) dan dua unit mendapat pesanan pembuatan kapal dan 2 unit kapal tunda 2.400 HP pesanan TNI AL.
Pesanan tersebut diselesaikan pada semester I 2013, dengan nilai lebih dari Rp400 miliar. Dahlan juga menyebutkan, PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari mendapat kepercayaan membangun dua kapal perang landing ship tank (LST) atau kapal pengangkut tank pesanan TNI-AL.
Masa pembangunan LST tersebut selama 22 bulan, atau ditargetkan selesai pada pertengahan 2014.
"PT DI juga demikian, mendapat kontrak pembuatan pesawat untuk TNI AU," ujarnya. TNI memesan sebanyak 9 unit pesawat jenis CN-295, di mana sebanyak 3 unit akan selesai dan diserahkan pada tahun 2012, sisanya bertahap pada tahun 2013 dan 2014.
Meski demikian, Dahlan mengingatkan bahwa BUMN strategis yang mendapat kontrak tersebut harus lebih serius menyelesaikan pesanan-pesanan tersebut. "Jangan terlambat penyelesaiannya. Mutu juga harus dijaga," katanya.
(Republika)
0 comments:
Post a Comment