Dahlan: Satelit Hilang Tidak Ganggu Layanan Telkom

Menteri BUMN Dahlan Iskan saat bertandang ke kantor redaksi Beritasatu Media Holding, di Gatot Subroto, Jakarta Selatan, hari ini. FOTO: Jakarta Globe

 Dahlan enggan memberikan arahan apapun kepada Telkom

Menteri BUMN Dahlan Iskan mengungkapkan Satelit Telkom-3 yang gagal mencapai orbit tidak berpengaruh terhadap layanan dan kinerja PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).

Mantan direktur utama PLN Persero ini juga mengatakan pihaknya menyerahkan tanggung jawab sepenuhnya terkait dengan gagal orbit Satelit Telkom-3 itu kepada perseroan.

"Tidak ada pengaruhnya karena mereka sendiri yang melaporkan bahwa tidak ada pengaruhnya bagi layanan dan kinerja," kata Dahlan ketika ditemui di sela acara 'Temu Akbar Engineering BUMN 2012', di kantor Pertamina Persero, Jakarta, Rabu.

Menurut Dahlan, walau satelit Telkom-3 hilang, namun Telkom masih memiliki satelit-satelit lainnya yang dapat mendukung layanan perseroan termasuk layanan TV berbayar (TV Cable).

Dahlan mengakui Satelit Telkom-3 juga diasuransikan, sehingga Telkom tidak perlu mengkhawatirkan hilangnya Satelit Telkom-3 tersebut. Oleh sebab itu, Dahlan enggan memberikan arahan apapun kepada Telkom sebab ia menganggap BUMN telekomunikasi ini memiliki segudang ahli dalam bidang satelit.

"Tidak ada arahan apapun. Mereka lebih ahli. Mereka sudah mengkaji risikonya seperti apa pun, termasuk hilang dan cuaca. Saya tidak mau masuk terlalu jauh," paparnya.

Dahlan juga enggan memanggil jajaran direksi Telkom menyusul Satelit Telkom-3 yang gagal mencapai orbit.

"Tidak perlu dipanggil. Saya bisa telepon. Memang ini masalah besar, namun mereka lebih ahli," ungkapnya.

Sementara itu, Head of Corporate Communication and Affair Telkom Slamet Riyadi mengungkapkan peluncuran Satelit Telkom-3 dari Baikonur Cosmodrome, Kazakhstan, Selasa dinihari (7/8) telah mengalami anomali sehingga tidak mencapai orbit sesuai yang direncanakan.

"Anomali ini tidak mengganggu operasional dan layanan Telkom, karena Telkom saat ini mengoperasikan dan menggunakan beberapa satelit," jelas Slamet.

(Berita Satu)