Thursday, 9 August 2012

Monorel Akan Terhubung dengan Commuter Line

http://image.tempointeraktif.com/?id=121775&width=200Jakarta - Anak usaha PT Adhi Karya, PT Jakarta Monorail, sudah pasti akan melanjutkan proyek pembangunan monorel di Jakarta. "Kami ingin Jakarta Link Transportation ini menjadi salah satu moda transportasi terbaik di Ibu Kota," ujar Chief Executive Officer (CEO) Adhi Karya, Kiswodarmawan, di gedung Pertamina, Kamis, 9 Agustus 2012. Proyek monorel sepanjang 13 kilometer ini akan menghabiskan dana Rp 3,73 triliun.

Kiswodarmawan mengatakan proyek monorel akan selesai 2015 depan. »Butuh 2,5 tahun pengerjaan,” katanya. Sepanjang jalur monorel akan ada 16 stasiun, yakni di kawasan Mega Kuningan, Sampoerna Strategic Square (Jalan Jenderal Sudirman), Sudirman Central Business District (SCBD), Grand Indonesia (Jalan M.H. Thamrin), Tanah Abang, dan Dukuh Atas.

Kiswodarmawan menjelaskan, feeder akan beroperasi melewati Tanah Abang, Grand Indonesia, Dukuh Atas, Hotel Four Season, kemudian menuju ke SCBD dengan melewati Casablanca (Jalan Dr. Satrio), Bendungan Hilir, serta Istora Senayan. "Bisa menyambung lagi dari Senayan ke Palmerah," ujarnya.

Sarana transportasi massal ini dirancang dapat mengangkut hingga 77.500 penumpang per hari. Setiap gerbong monorel bisa menampung 200 penumpang.

Selain itu, monorel juga akan terhubung dengan layanan commutter line serta Transjakarta dari stasiun Dukuh Atas. Dengan begitu, penumpang dari Dukuh Atas bisa langsung pindah dari commuter line ke monorel untuk menuju pusat-pusat bisnis di Jakarta.

 Dahlan Pilih Adhi Karya, Ketimbang Hutama Karya

http://image.tempointeraktif.com/?id=121687&width=200Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku lebih setuju pembangunan kereta layang di Jakarta ditangani oleh PT Adhi Karya. Dia mengaku ragu PT Hutama Karya, yang sebelumnya direncanakan mengerjakan proyek itu, bisa menyelesaikan pekerjaan tersebut.

"Kalau Adhi Karya, saya setuju. Tapi kalau Hutama Karya, saya ragu apakah mungkin Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) mengalokasikan itu," kata Dahlan seusai mengikuti rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Kamis, 9 Agustus 2012.

Menurut Dahlan, jika Adhi Karya yang mengerjakan proyek tersebut, maka biaya akan ditanggung oleh BUMN. Tentu sebelumnya, pengerjaan proyek raksasa ini juga harus mendapat ijin dari Provinsi DKI Jakarta. "Kami akan minta ijin ke Pemda DKI Jakarta," katanya.

PT Hutama Karya Persero sebelumnya berencana akan membangun proyek kereta layang sepanjang 22 kilometer dari Bekasi hingga Slipi. Biaya untuk pembangunan kereta ini ditaksir mencapai Rp 10 triliun.

Pembangunan tahap pertama nantinya akan dimulai dari rute Bekasi-Slipi, kemudian dilanjutkan dengan pembangunan tiga rute bersambung: Bogor-Cawang-Slipi, Slipi-Serpong, serta Serpong-Bandara Soekarno-Hatta.

(Tempo.Co)

0 comments:

Post a Comment

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...