Bandung (ANTARA News) - Ilmuwan penemu alat pembasmi kanker dengan metode radiasi listrik statis berbasis tomografi Warsito Purwo Taruno yang kini memiliki usaha peralatan tomografi Edwar Technology merasa lebih senang bermitra dengan kalangan universitas dibanding lembaga riset lainnya.
"Ketika saya masih menjadi orang baru dalam membangun usaha, kami tak punya dana untuk meriset. Jadi kami hanya mengembangkan riset dengan bantuan mahasiswa yang meminta bimbingan kami," kata doktor lulusan Universitas Shizuoka, Jepang ditemui dalam pameran teknologi "RITech Expo 2012" di Sasana Budaya Ganesha, Bandung, Rabu.
Dosen Universitas Indonesia (UI) yang pakar tomografi itu mengatakan, dana adalah hal yang sangat penting bagi usaha yang dibangun di atas landasan riset dan inovasi.
"Bagi mahasiswa yang penting bisa lulus dengan praktek serta mendapat bimbingan gratis plus `allowance` secukupnya, hasil riset untuk tesis dan disertasi mereka turut mengembangkan riset kami, hubungan kami saling menguntungkan," katanya.
Hubungan kemitraan dengan mahasiswa S1-S3 dari berbagai universitas seperti UI, UGM, ITS, Unej, Unila bahkan dengan mahasiswa Malaysia dan Jepang telah berlangsung sejak 2003.
Dalam dua tahun terakhir, ujarnya, jumlah mahasiswa yang ingin magang di tempatnya meningkat pesat, sekitar 25-30 orang per tahun.
"Mereka senang magang di tempat kami, dengan riset yang terkait dengan tomografi mereka mampu memasukkan hasil riset mereka dalam publikasi nasional maupun publikasi internasional," katanya.
Pada pameran tersebut, EdWar Technology membuka gerai dan memajang beberapa peralatan tomografi hasil buatan Warsito, khususnya alat yang sedang laku keras, alat pembasmi kanker.
Sejumlah wanita tampak antre di gerai tersebut untuk melakukan scan pendeteksi kanker payudara. Salah satu petugas di gerai itu adalah pemuda yang sudah kembali segar bugar setelah terserang kanker otak yang sempat membuatnya lumpuh dan disembuhkan oleh alat yang diciptakan Warsito.(D009)
(Antara)
0 comments:
Post a Comment