Gedung Merdeka, Bandung.(Foto: DOK SMA NURUL IMAM BANDUNG) |
BANDUNG, KOMPAS.com — Komite Inovasi Nasional (KIN) dengan dukungan Institut Teknologi Bandung (ITB) merencanakan pembangunan inkubator teknologi bernama Bandung Raya Innovation Valley.
"Ini semacam innovation park, suatu area di mana pencipta inovasi bertemu dengan industri. Industri buka tempat di sana, sementara para inovator menunjukkan karyanya," kata Prof Dr Wawan Gunawan A Kadir, Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB.
Untuk mewujudkan program tersebut, ITB dan KIN sudah bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Bandung. Menurutnya, pemerintah daerah sudah mendukung program itu.
Wawan menuturkan, pengembangan Bandung Raya Innovation Valley terkait dengan masih adanya jurang pemisah antara dunia akademis dan inovasi di dunia industri. Hasil inovasi yang dimanfaatkan masih minim. "Inovasi yang dimanfaatkan di ITB sendiri masih rendah, mungkin masih sekitar 10 persen," kata Wawan dalam acara media gathering Hari Kebangkitan Teknologi Nasional, Selasa (7/8/2012) kemarin di Bandung.
Kota Bandung dipilih karena sudah memiliki elemen pendukung, di antaranya industri padat teknologi, seperti PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, dan Telkom, serta perguruan tinggi.
Wawan masih enggan mengatakan lokasi tepat Bandung Raya Innovation Valley. Meski demikian, peluncuran inkubator itu akan dilakukan segera. "Diharapkan pada tanggal 10 Agustus, bersamaan dengan perayaan Hakteknas yang dihadiri Presiden, ini akan di-launching," paparnya.
Jika Silicon Valley banyak memberi fokus pada teknologi informasi, tak demikian halnya dengan Lembah Bandung Raya ini. Sebab, menurut Wawan, inovasi di bidang pertanian dan transportasi juga akan digarap.
(Kompas)
0 comments:
Post a Comment