KCR40 saat diluncurkan di di PT.Palindo Marine Industry, Tanjunguncang, kemarin.
BATAM – Industri shipyard di Batam mengukir sejarah baru. Jumat (4/2) kemarin sebuah kapal perang jenis Kapal Cepat Rudal (KCR) diluncurkan setelah setahun dikerjakan. Yang membanggakan kapal berkecepatan 30 knot itu sepenuhnya dikerjakan putra-putri bangsa.
Menurut Kepala Dinas Pengadaan TNI-AL Laksamana Pertama TNI Suryo Djati Prabowo, sebagian besar material kapal perang tersebut di produksi di dalam negeri. Kapal ini dinamai KRI Clurit-641 (KCR-40). “Ini satu-satunya kapal cepat rudal di Indonesia buatan anak bangsa di Batam” ujar Suryo, disela peluncuran kapal dengan panjang 44 meter itu di PT.Palindo Marine Industry, Tanjunguncang, kemarin.
Peluncuran kapal KCR-40 berbahan baja-alumunium ini dianggap menandai sejarah baru industry perkapalan di Batam. “Dengan keberhasilan ini kita tunjukkan pada dunia bahwa kita mampu membangun dan mengembangkan alutsista secara mandiri di dalam negeri”, ungkapnya.
Kapal yang sepenuhnya di buat di Palindo tersebut dilengkapi sistem persenjataan modern (Sewaco/Sensor Weapon Control), diantaranya meriam caliber 30mm enam laras sebagai sistem pertempuran jarak dekat (CIWS) dan rudal anti kapal buatan China C-705.
Komandan Lanal Batam, Kolonel Laut (P) Iwan Isnurwanto mengatakan, KCR 40 terbuat dari baja khusus pada bagian lambung. Baja bernama High Tensile Steel itu diperoleh dari PT.Krakatau Steel. Untuk bagian atas kapal menggunakan bahan alumunium alloy yang memungkinkan stabilitas pada kecepatan tinggi.
Kapal dengan sistem pendorong fixed propeller lima daun itu juga dilengkapi dua unit senapan mesin caliber 20mm di anjungan kapal. Meskipun telah diluncurkan, KCR 40 belum resmi diserahterimakan ke TNI AL karena masih harus menjalani beberapa tahap pengujian (sea trial). “Setelah semua test dijalani, kapal akan segera masuk jajaran operasional TNI AL,” ujar Suryo.
Anak bangsa yang berada dibelakang proses pengerjaan KCR ini menurut Direktur Palindo, Hermanto, berasal dari Institute Teknologi Surabaya (ITS). “Desain dan pengembangan di tangani sejak awal oleh putra-putri bangsa dari ITS”, ujarnya.(spt/jpnn/c4/soe)
• jawapos
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment