Dalam usianya yang ke-43, raksasa telekomunikasi Indosat mulai mencoba sistem inkubasi. Langkah ini sejalan dengan aktivitas Indosat Wireless Innovation Contest (IWIC) yang diselenggarakan tiap tahun, tempat kaum muda mulai mencoba membangun masa depannya.
Sistem inkubasi ini menurut pihak operator telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia itu sengaja ditujukan untuk membantu para pengembang aplikasi dan inovator muda. Terutama bagi mereka yang berminat dalam bidang pengembangan aplikasi.
Sasaran eksperimen ini nantinya untuk pengembangan aplikasi berbasiskan berbagai sistem handset yang ada di pasar saat ini. Fasilitas itu sekaligus termasuk memberikan wadah bagi mereka untuk bertemu dan bisa saling bertukar pikiran.
Untuk memenuhi kebutuhan mereka itu, pada lab ini sudah disediakan sarana, seperti ruang demo, ruang seminar, ruang pengembang, selain tentu akses broadband HSPA+ 42 Mbps. Ruang demo dapat dimanfaatkan para pengembang untuk mencoba berbagai aplikasi terkini, baik aplikasi untuk Blackberry atau yang lainnya.
Sementara ruang pengembang sendiri dapat diakses para developer melalui portal dengan registrasi terlebih dahulu di http://innovation.indosat.com. Rencananya laboratorium sejenis akan dibangun di Bandung dan Yogyakarta untuk memfasilitasi inovator dari luar Jakarta.
Pada tahap awal, laboratorium ini memang masih untuk mengembangkan aplikasi berbasiskan sistem Blackberry. Lab ini mendapat dukungan selain mitra utama dari Blackberry, juga mitra teknologi seperti Ericsson, ZTE, Cisco, HP, Panasonic, dan IM2. (awe)
• KOMPAS
0 comments:
Post a Comment