Jakarta, 29/11/2010 (Kominfo-Newsroom) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bekerjasama dengan National Institute of Advanced Industrial Science and Technology (AIST) dan New Energy Foundation (NEF) Jepang menyelenggarakan 7thBiomas-Asia Workshop di Jakarta dari 29 November – 1 Desember 201
“Kegiatan tersebut sebetulnya merupakan kerjasama pengembangan teknologi di bidang biomasa untuk kepentingan energi,” kata Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Informasi, Energi dan Material, Unggul Priyanto, dalam jumpa pers pada 7thBiomass-Asia Workshop tersebut, di Jakarta, Senin (29/11)
Ia memaparkan, biomasa ini bisa dibagi menjadi dua, yaitu biomasa yang dimanfaatkan dari limbah-limbah biomasa untuk energi, baik untuk bahan bakar maupun tenaga listrik, serta biofuel yaitu baik yang menggunakan minyak nabati maupun padi-padian untuk membuat bahan bakar.
“Oleh karena itu, dalam workshop tersebut kita akan sharing dengan beberapa pengalaman di negara-negara Asia, terutama negara maju seperti Jepang, bagaimana memanfaatkan limbah-limbah tersebut untuk energi,” katanya.
Selain itu, BPPT dengan AIST Jepang, juga merencanakan mengadakan kerjasama untuk memanfaatkan limbah-limbah biomasa, dari tandan kosong kelapa sawit, sekam padi dan lain-lain untuk membuat bahan bakar sintetis.
“Jadi dalam sharing tersebut nanti ada dua, yaitu satu sharing pengalaman riset dari masing-masing negara, dan yang kedua kita akan berusaha mencocokan kira-kira apa yang bisa kita kerjasamakan untuk memanfaatkan biomasa sebagai sumber energi,” katanya.
Sementara itu, Director Biomass Technology Research Center AIST Jepang, Kinya Sakanishi, pada kesempatan tersebut mengatakan, sampai pertemuan biomasa yang ke-6 dua tahun yang lalu, pertemuan tersebut disponsori dan diprakarsai oleh pihak Kementerian Pendidikan Nasional Jepang.
Pada pertemuan biomasa yang ke-7 ini, disamping disponsori oleh AIST, NEF, dan Kementerian METI, Jepang, juga dari BPPT serta seluruh network yang telah terlibat sejak pertemuan biomasa yang pertama sampai yang ke-6.
“Kami berharap dari pertemuan ini akan menghasilkan sesuatu yang sangat bermanfaat bagi kita bersama,” paparnya.
Peserta workshop tersebut berasal dari berbagai negara di Asia Timur, peserta dari Indonesia dan Jepang merupakan peserta terbanyak, dan juga hadir peserta antara lain dari Korea Selatan, Malaysia, Thailand, Vietnam, China, dan Filipina.
Untuk memberikan gambaran pengembangan dan penerapan teknologi bahan bakar nabati di Indonesia kepada para peserta, rencananya akan dilakukan technical tour dengan mengunjungi pabrik biodiesel PT Darmex Biofuels di Bekasi, Jawa Barat, dan pusat penelitian bahan bakar nabati di Puspiptek Serpong, Tangerang, Banten.
Diproyeksikan 7thBiomass-Asia Workshop tersebut dapat memberikan rekomendasi kebijakan bagi masing-masing negara Asia dalam pemanfaatan biomasa untuk energi secara ramah lingkungan dan berkelanjutan, rekomendasi teknologi bagi industri bahan bakar nabati Asia.
Selain itu, juga rekomendasi arah penelitian dan pengembangan energi biomasa yang menjawab berbagai masalah-masalah yang menghambat tercapainya kemakmuran Asia. (T. Gs/toeb)
• bipnewsroom
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment