"HP juga peduli bagaimana mendidik mahasiswa Politeknik. Dengan adanya HP Service Corner anda bisa melihat bagaimana anak-anak Politeknik bekerja," kata Angeline Yuwono, Marketing & Communication Head HP Indonesia di Politeknik Telkom, Buah Batu, Bandung, Senin (29/11).
HP menawarkan program internship atau magang kepada mahasiswa Politeknik Telkom. Program itu akan berlangsung selama tiga bulan. Melalui program itu mahasiswa akan mendapatkan teori sekaligus praktik secara langsung.
Mereka juga juga berinteraksi dengan rekan-rekan satu kampus mereka yang merupakan pelanggan HP. Mahasiswa magang itu diberi keahlian tentang bagaimana mengelola layanan purna jual yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan.
HP Service Corner dirancang menyerupai HP Authorized Service Center. Mahasiswa yang magang juga akan mendapat sertifikat dari HP Center.
Christian Kangean, Enterprise & Education Solution Director, Personal System Group HP Indonesia mengatakan HP memiliki portfolio produk dan layanan yang sangat luas mampu memenuhi kebutuhan berbagai segmen, salah satunya adalah pendidikan.
"Dengan dibukanya HP Service Corner, kontribusi HP di dunia pendidikan tidak terbatas pada enyediaann perangkat komputasi untuk peningkatan kualitas belajar mengajar. Namun, juga sarana yang dapat dijadikan laboratorium atau tempat melakukan lokakarya bagi siswa dalam rangka mempersiapkan dirinya menjadi SDM yang trampil dan berkualitas," kata Christian.
Pihak Politeknik Telkom menyambut baik kehadiran HP Service Corner di kampus mereka karena membantu menyiapkan SDM berkualitas.
"Oleh karena itu kami menyambut baik kehadiran HP Service Corner di Politeknik Telkom yang berlokasi di Kawasan Yayasan Pendidikan Telkom, Jalan Telekomunikasi Terusan Buah Batu Bandung, karena dapat membantu kami dalam menyiapkan tenaga kerja yang berkualitas dan siap menjadi andalan ketika memasuki dunia kerja nanti," kata Budi Sulistyo, Direktur Politeknik Telkom.
HP Service Corner merupakan salah satu model dari Base Camp industri yan dikembangkan oleh Politeknik Telkom. Mereka sudah bekerja sama dengan beberapa perusahaan dalam dan luar negeri untuk meningkatkan kualitas, proses akademik dan hasil lulusan.(ENY/S026)
• ANTARAnews
Kemampuan Lulusan TI Tak Penuhi Kebutuhan
Bandung, Kompas - Kemampuan lulusan perguruan tinggi bidang teknologi informasi (TI) belum sepenuhnya sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan industri. Karena itu, mereka umumnya tak langsung bekerja penuh, tetapi membutuhkan penyesuaian lebih dulu.
Direktur Politeknik Telkom Budi Sulistyo di sela-sela pembukaan HP Service Corner, Senin (29/11) di Bandung, mengatakan, lulusan bidang TI biasanya menyesuaikan waktu selama tiga bulan sejak mulai bekerja. Selain membutuhkan waktu, penye- suaian itu membutuhkan biaya karena perusahaan harus memberikan pelatihan dan menggaji mereka.
”Memang ada gap antara kurikulum di perguruan tinggi dan kemampuan yang diinginkan industri. Kurikulum perguruan tinggi itu berbasis akademik,” tuturnya. Problem tersebut, misalnya, lulusan bidang TI belum dapat mengoperasikan perangkat lunak yang dioperasikan di perusahaan.
”Contohnya, perangkat lunak tertentu untuk perbankan tak diajarkan. Masalahnya, tidak semua perangkat lunak dipelajari mahasiswa,” kata Budi. Adapun perangkat lunak yang umum dan dipelajari mahasiswa adalah Java.
Padahal, menurut dia, jumlah tenaga kerja bidang TI yang tersedia masih jauh lebih rendah daripada kebutuhannya. Politeknik Telkom, misalnya, bisa menghasilkan 236 lulusan setiap tahun. Jumlah lulusan itu baru memenuhi kurang dari 10 persen permintaan tenaga kerja bidang TI. Menjelang lulus, sekitar 30 persen mahasiswa sudah dipesan untuk bekerja di berbagai perusahaan.
Pengayaan pengetahuan
Sebagai upaya meningkatkan kemampuan lulusan Politeknik Telkom, Budi mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan perusahaan teknologi HP. Kerja sama itu berupa pengayaan pengetahuan untuk mahasiswa.
Christian Kangean, Enterprise and Education Solution Director Personal HP Systems Group HP Indonesia, menjelaskan, HP membuka laboratorium dan sarana lokakarya yang dapat digunakan mahasiswa Politeknik Telkom, yakni HP Service Corner. Mahasiswa bisa menjalani program magang.
”Mereka mempelajari teori sekaligus praktik. Jadi, HP Service Corner dirancang menyerupai pusat servis resmi peralatan TI,” katanya. Mahasiswa dibekali pengetahuan bidang administrasi dan jasa perbaikan. Setelah itu, mereka akan mendapatkan sertifikat yang berguna jika hendak bekerja.
Marketing and Partnership Manager Politeknik Telkom Nina Kurnia Hikmawati menuturkan, kebanyakan lulusan perguruan tinggi bidang TI belum percaya diri ketika baru bekerja. Karena itu, Politeknik Telkom bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti perbankan atau perusahaan telekomunikasi. (bay)
• KOMPAS
0 comments:
Post a Comment