REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Bisnis dalam bidang telekomunikasi, terutama untuk telepon seluler dan operatornya terus tumbuh di berbagai belahan dunia. Indonesia, sebagai negara yang besar dan sedang berkembang, menjadi ladang emas bagi bisnis ini.
Chief Marketing Officer Axis, yang menjadi tuan rumah dalam konferensi Internasional GSMA Asia Pasifik, mengatakan optimismenya untuk mendulang untung yang banyak di tanah air.
“Penduduknya banyak, dan mereka semua butuk komunikasi menggunakan telepon seluler,” ujarnya dalam pidato pembukaan 35th GSMA Asia Pacific Conference and Exhibition di Bali, Selasa (5/6).
Selain jumlah penduduknya besar, menurutnya ekonomi di negara kepulauan ini sedang menggeliat sangat cepat. “GDP tumbuh sangat besar dari tahun ke tahun,” katanya.
Selain itu, budaya dan perilaku masyarakat yang tinggal di Indonesia, juga sangat mendukung akan tumbuhnya industri telekomunikasi disini. Masyarakat Indonesia juga dikenal pintar untuk memilih operator yang sesuai kebutuhan.
“Mereka paling suka provider yang menyediakan layanan semurah mungkin,” ujarnya. Hambatannya, adalah bentuk negara kepulauan dan satu kota ke kota lain, jaraknya sangat jauh. Untuk itu, provider perlu menanamkan investasi besar jika ingin menghadirkan layanan komunikasi yang berkualitas.
Chief Marketing Officer Axis, yang menjadi tuan rumah dalam konferensi Internasional GSMA Asia Pasifik, mengatakan optimismenya untuk mendulang untung yang banyak di tanah air.
“Penduduknya banyak, dan mereka semua butuk komunikasi menggunakan telepon seluler,” ujarnya dalam pidato pembukaan 35th GSMA Asia Pacific Conference and Exhibition di Bali, Selasa (5/6).
Selain jumlah penduduknya besar, menurutnya ekonomi di negara kepulauan ini sedang menggeliat sangat cepat. “GDP tumbuh sangat besar dari tahun ke tahun,” katanya.
Selain itu, budaya dan perilaku masyarakat yang tinggal di Indonesia, juga sangat mendukung akan tumbuhnya industri telekomunikasi disini. Masyarakat Indonesia juga dikenal pintar untuk memilih operator yang sesuai kebutuhan.
“Mereka paling suka provider yang menyediakan layanan semurah mungkin,” ujarnya. Hambatannya, adalah bentuk negara kepulauan dan satu kota ke kota lain, jaraknya sangat jauh. Untuk itu, provider perlu menanamkan investasi besar jika ingin menghadirkan layanan komunikasi yang berkualitas.
0 comments:
Post a Comment