KOMPAS/Didit Putra - Pemain tengah menjajal game yang dibuat Komunitas 3D Animasi. |
BANDUNG, KOMPAS.com - Sebuah game militer hasil pengembangan Komunitas 3D Animasi dengan sudut pandang orang ketiga dipamerkan di Bandung Digital Valley, Jumat (8/6).
Template tersebut sebelumnya adalah simulator tempur yang sempat digunakan oleh pusat pendidikan militer di Kota Bandung.
"Tentunya seluruh bagian mengenai taktik maupun isi simulasi harus dicopot karena tergolong rahasia," kata pendiri Komunitas 3D Animasi, Harry Riyadi.
Itulah produk dari Komunitas 3D Animasi, salah satu perusahaan rintisan yang menjadi peserta inkubasi di Bandung Digital Valley selama enam bulan.
Game tersebut berisi seorang tentara yang menyelinap di sebuah rumah kontrakan besar. Sewaktu dijajal, game tersebut terasa belum utuh karena belum jelas plot cerita maupun gameplay-nya. Pembuatnya sendiri memang belum menyiapkan latar belakang cerita di balik game tersebut.
Komunitas 3D Animasi mengerjakan simulator militer yang hingga kini belum ada judulnya selama tiga bulan. Dia mengatakan bahwa simulasi tersebut melatih strategi pertempuran maupun simulasi operasi militer.
Setting lokasinya adalah sebuah tempat kontrakan berisi kamar-kamar yang beberapa di antaranya dipakai bersembunyi oleh teroris bersenjata. Dia menyebut tentang penggunaan helikopter yang juga tidak bisa ditampilkan saat itu karena tergolong rahasia sehingga harus dicopot.
"Kami berencana memoles template ini menjadi sebuah game yang benar-benar baru," kata Harry.
Menggunakan engine Unity 3D, suasana yang khas Indonesia segera terasa dengan jajaran kamar kontrakan yang padat, gantungan baju di depan kamar, hingga poster Iwan Fals di atas dipan bambu.
Namun, kualitas grafisnya memang tertinggal bila dibandingkan dengan game serupa semacam Point Blank. Menurut Harry, pihaknya mengharapkan enam bulan mengikuti inkubasi bisa menjadikan game ini menjadi produk yang siap diterima pasar. (eld)
Template tersebut sebelumnya adalah simulator tempur yang sempat digunakan oleh pusat pendidikan militer di Kota Bandung.
"Tentunya seluruh bagian mengenai taktik maupun isi simulasi harus dicopot karena tergolong rahasia," kata pendiri Komunitas 3D Animasi, Harry Riyadi.
Itulah produk dari Komunitas 3D Animasi, salah satu perusahaan rintisan yang menjadi peserta inkubasi di Bandung Digital Valley selama enam bulan.
Game tersebut berisi seorang tentara yang menyelinap di sebuah rumah kontrakan besar. Sewaktu dijajal, game tersebut terasa belum utuh karena belum jelas plot cerita maupun gameplay-nya. Pembuatnya sendiri memang belum menyiapkan latar belakang cerita di balik game tersebut.
Komunitas 3D Animasi mengerjakan simulator militer yang hingga kini belum ada judulnya selama tiga bulan. Dia mengatakan bahwa simulasi tersebut melatih strategi pertempuran maupun simulasi operasi militer.
Setting lokasinya adalah sebuah tempat kontrakan berisi kamar-kamar yang beberapa di antaranya dipakai bersembunyi oleh teroris bersenjata. Dia menyebut tentang penggunaan helikopter yang juga tidak bisa ditampilkan saat itu karena tergolong rahasia sehingga harus dicopot.
"Kami berencana memoles template ini menjadi sebuah game yang benar-benar baru," kata Harry.
Menggunakan engine Unity 3D, suasana yang khas Indonesia segera terasa dengan jajaran kamar kontrakan yang padat, gantungan baju di depan kamar, hingga poster Iwan Fals di atas dipan bambu.
Namun, kualitas grafisnya memang tertinggal bila dibandingkan dengan game serupa semacam Point Blank. Menurut Harry, pihaknya mengharapkan enam bulan mengikuti inkubasi bisa menjadikan game ini menjadi produk yang siap diterima pasar. (eld)
0 comments:
Post a Comment