Wednesday, 3 November 2010

Suka Teknologi, Tapi Indonesia Malah Merugi

INILAH.COM, Jakarta- Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar merupakan salah satu konsumen perangkat teknologi terbesar di Asia. Namun Indonesia terhitung rugi jika dibandingkan negara lain.

Pernyataan ini diungkapkan oleh Sekjen Kemenkominfo Basuki Iskandar. Menurutnya, posisi Indonesia terkait ICT sangat dipertimbangkan di tingkat global.

Namun, Basuki merasa Indonesia masih merugi karena kita belum bisa menjadi produsen ICT. "Kita masih sangat memegang teguh budaya konsumtif, namun belum bisa berkarya sendiri. Kita jauh ketinggalan dibandingkan China dan India."

Menurutnya, permintaan perangkat teknologi di masyarakat Indonesia sangat tinggi, namun industri dalam negeri masih rendah dalam memenuhi kebutuhan. "Kita belum mampu memenuhi kebutuhan sendiri dan kalah dengan produk asing. Ini sangat disayangkan,"ujarnya.

Basuki mencontohkan Korea Selatan yang sempat mengalami dilema yang sama. Namun, pada 1969, mereka membuat target 7 tahun yaitu meningkatkan ekspor dari US$ 40 juta menjadi US$400 juta.

Negara ini berhasil memenuhi target dengan membuat kebijakan berkomitmen pada industri.[ito]


Inilah

Sekjen Kemkominfo: Indonesia Konsumen IT, Belum Produsen


JAKARTA
- Perkembangan minat masyarakat terhadap dunia IT di Indonesia sudah cukup besar. Ini terbukti dengan makin meningkatnya jumlah pengguna teknologi dan juga pengunjung pameran teknologi di Indonesia.

Berdasarkan data Apkomindo, jumlah pengunjung dan jumlah transaksi di Indocomtech lebih besar dari pameran-pameran serupa yang digelar di negeri-negeri tetangga. Jadi Indocomtech bisa dikatakan sebagai pameran IT yang tidak hanya besar untuk skala lokal saja tapi juga skala regional.

Menanggapi hal tersebut, Sekjen Depkominfo, Basuki Yusuf Iskandar, mengatakan bahwa besar kecil skala sebuah pameran IT adalah sebuah cerminan yang menunjukan kesiapan masyarakat dalam menghadapi pembaharuan di bidang IT. Sebagai buktinya, pengguna Facebook di Indonesia kini menduduki peringkat ke dua terbesar setelah AS. Bahkan sebagai pengguna Nokia,

Indonesia masuk ranking lima besar di dunia.

Oleh karena itu, Basuki menyambut baik adanya pameran ini yang dianggapnya sebagai edukasi publik dalam menyongsong era Information Communication Technology (ICT).

"Hanya sayangnya, besarnya angka pencapaian ini hanya dalam tingkat konsumsi, bukan dalam penciptaan produksi teknologi IT," kata Basuki.

Mengingat era 1960-an, menurut Basuki, posisi ICT di Indonesia hampir sama dengan Korea. Namun saat ini posisi Indonesia telah tertinggal cukup jauh. Buktinya, lanjut Basuki, Korea telah mampu memproduksi perangkat elektronik sendiri, seperti ponsel buatan Samsung dan LG.

Untuk itulah, lanjut Basuki, ironi ini harus dijadikan sebagai tantangan dan pemicu dalam membangun industri IT dalam negeri. (srn)


Okezone

0 comments:

Post a Comment

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...