Wednesday, 3 November 2010

RI Dibanding Brazil, Rusia, India dan China

Indonesia tertinggal dibandingkan negara-negara BRIC dalam beberapa hal.

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

VIVAnews - Harapan agar Indonesia masuk dalam rombongan negara dengan kekuatan ekonomi baru dunia kian menguat. Alasannya, Indonesia memiliki berbagai persyaratan sebagai calon kekuatan ekonomi.

Rombongan negara dengan kekuatan ekonomi baru yang kerap disinggung adalah BRIC, akronim yang dipopulerkan oleh Goldman Sachs Group, untuk merujuk pada empat negara, Brazil, Rusia, India dan China.

Menurut Goldman Sachs, produk domestik bruto (PDB) empat negara calon kekuatan ekonomi baru dunia pada 2027 diperkirakan akan mencapai US$30,2 triliun atau melampaui PDB tujuh negara industri maju (G-7) pada 2027. Bahkan, BRIC akan menjadi kekuatan ekonomi paling dominan pada 2050.

Namun, sejumlah kalangan menilai Indonesia layak masuk dalam kelompok BRIC. Ekonom Morgan Stanley, Chetan Ahya menekankan perlu ditambahkan I (Indonesia) pada BRIC sehingga menjadi BRICI.

"Indonesia masih tertinggal dari negara BRIC dalam soal tenaga berpendidikan tinggi, poin penting dalam menggerakkan perekonomian," kata Ahya seperti dikutip Bloomberg beberapa waktu lalu.

Lantas bagaimana sesungguhnya Indonesia jika dibandingkan dengan negara-negara BRIC.

POTENSI PASAR

Populasi penduduk Indonesia sebanyak 230 juta jiwa yang kerap digunakan sebagai ukuran pasar suatu negara. Jumlah ini tergolong besar dibandingkan dengan Brazil 194 juta jiwa dan Rusia 141 juta jiwa. Namun, lebih kecil jika dibandingkan dengan India 1.198 juta jiwa dan China 1.346 juta jiwa.

SUMBER ALAM
Indonesia tergolong negara yang memiliki sumber daya alam melimpah. Indonesia adalah produsen nomor satu minyak sawit mentah, nomor dua timah dan eksportir batu bara terbesar kedua. Rusia dan Brazil juga dikenal sebagai eksportir sumber alam terbesar dunia. Sedangkan, China dan India berpeluang menjadi eksportir barang manufaktur paling dominan.

PERTUMBUHAN EKONOMI

Indonesia membukukan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen per tahun. Bahkan, bersama Cina dan India, negara ini juga tumbuh positif saat krisis serta terbesar dalam kelompok negara G-20. Laju ekspansi ekonomi Indonesia akan mencapai 6,0 tahun ini atau lebih cepat dari Rusia sebesar 4,3%.

PDB PER KAPITA
Realisasi nominal produk domestik bruto per kapita Indonesia (berdasarkan purchasing power parity/PPP) pada 2009 berada pada kisaran US$3.900. Ini lebih baik jika dibandingkan dengan PDB per kapita India yang hanya US$2.900.

DEFISIT ANGGARAN

Dari sisi keseimbangan fiskal terhadap PDB, Indonesia termasuk negara yang sehat. Defisit Indonesia hanya 1,6 persen, Rusia mencapai 6 persen, Brasil 3,3 persen, India 10 persen, dan China 2,2 persen.

RASIO UTANG

Rasio utang terhadap PDB Indonesia tergolong kecil, yakni 23 persen. Sedangkan, rasio utang Brazil 17,1 persen, Rusia 38,5 persen, India 17,5 persen dan China 7,9 persen.

CADANGAN DEVISA

Cadangan devisa Indonesia tergolong kecil dibandingkan dengan negara-negara BRIC, yakni hanya sebesar US$86,5 miliar. Cadangan devisa terbesar dimiliki China US$2.389 miliar, Rusia US$416 miliar, India US$261 miliar dan Brazil US$237 miliar.

PENGGUNA INTERNET
Pengguna internet kerap dijadikan acuan untuk mengukur kemajuan suatu negara. Untuk ukuran ini, Indonesia tergolong rendah, yakni 8,7 orang per 100 populasi atau 8,7 persen dari populasi. Namun India lebih rendah, yakni 5,1 persen. Sedangkan, di China sebanyak 28,5 persen, Brazil 38,7 persen dan Rusia 42,4 persen.

PELANGGAN PONSEL
Untuk pelanggan ponsel, Indonesia tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara BRIC, yakni 69,2 persen. Indonesia hanya dikalahkan oleh Rusia yang mencapai 163,6 persen yang berarti satu orang memiliki lebih dari satu ponsel. Sedangkan, Brazil sebesar 89 persen, China 55 persen dan India hanya 43,8 persen.

Sumber: Bank Mandiri, IMF, Bank Dunia, Bloomberg


VIVAnews

0 comments:

Post a Comment

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...