JAKARTA, KOMPAS.com — Bisnis layanan internet via ponsel berkembang pesat. Beberapa operator telepon bahkan berencana menjadikan bisnis layanan internet sebagai bisnis inti. Salah satunya adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom).
Eddy Kurnia, Wakil Presiden Humas dan Pemasaran Telkom, mengatakan, sepanjang semester I-2010, total pendapatan Telkom mencapai Rp 34,35 triliun. Bisnis layanan internet via ponsel menyumbang sekitar 5 persen dari total pendapatan perusahaan pelat merah itu.
Meski kontribusinya belum begitu besar, Eddy mengatakan, pertumbuhan bisnis layanan internet ini cukup signifikan. "Dari tahun ke tahun, pertumbuhan bisnis layanan internet mencapai lebih dari 40 persen," terang Eddy kepada Kontan, Rabu (27/10/2010).
Sebaliknya, pendapatan dari percakapan suara, khususnya telepon rumah (fixed line), mengalami penurunan. Pada 2008, misalnya, pendapatan dari fixed line turun sekitar 18 persen. Lalu di 2009 turun lagi hingga 12 persen. Bahkan pada semester 1-2010 kemarin, pendapatan dari pos ini melorot hingga 7,5 persen.
Tak heran, jika Telkom kini agresif mengembangkan bisnis layanan internet. Telkom bertekad, akan menjadikan bisnis layanan internet sebagai tulang punggung bisnisnya dalam lima tahun ke depan. Telkom menargetkan, saat itu, sumbangan pendapatan dari bisnis layanan internet sudah bisa menyamai pendapatan dari suara dan pesan singkat.
Langkah serupa juga ditempuh PT Indosat Tbk. Demi meraup pendapatan lebih besar lagi di bisnis layanan internet, Indosat terus mengembangkan layanan value added services (VAS), mengembangkan jaringan, dan inovasi. Dalam hal pemasaran, Indosat juga gencar membundel paket internet dalam penjualan ponsel.
Inovasi juga dilakukan dengan menawarkan berbagai produk internet sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Paket ini terdiri dari paket tidak terbatas atau terbatas kuota. Ada pula paket harian, mingguan, dan bulanan.
Teguh Prasetya, Kepala Grup Pemasaran Indosat, bilang, saat ini pendapatan bisnis internet sudah mencapai 20 persen dari total pendapatan perusahaan. Tahun lalu, kontribusi data baru 10 persen terhadap total pendapatan Indosat. Itu artinya, pendapatan dari layanan internet tumbuh 100 persen dari tahun lalu.
Sampai September lalu, total pendapatan Indosat mencapai Rp 14,83 triliun atau tumbuh 8,1 persen dibanding periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 13,73 triliun.
Lembaga riset Frost & Sullivan membenarkan bahwa bisnis layanan internet via ponsel akan menjadi tulang punggung bisnis operator dalam beberapa tahun ke depan. Jayesh Easwaramoy, Wakil Presiden Informasi, Komunikasi, dan Teknologi Frost & Sullivan Asia Pasifik bilang, operator harus menyusun strategi demi memaksimalkan pendapatan layanan internet. Hal ini diperlukan mengingat perkembangan akses internet via ponsel terus tumbuh.
Data Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) menunjukkan, pengguna internet di Indonesia kini mencapai 30 juta pengguna. Dari jumlah itu, pengguna internet via personal computer (PC) sebanyak 1,47 persen. Sementara itu, akses internet broadband lebih kecil lagi, hanya 0,2 persen.
"Sebagian besar masih memakai internet via mobile GPRS," kata Setyanto Sentosa, Ketua Mastel.
Pengguna internet di Indonesia itu masih terbilang sedikit. Soalnya, pengguna internet di seluruh dunia sudah mencapai 2 miliar orang tahun ini. Jumlah ini tumbuh dua kali lipat daripada jumlah pengguna internet pada 2005. (Kontan/Gloria Haraito)
• KOMPAS
0 comments:
Post a Comment