VIVAnews - Perusahaan asal Jerman, Siemens AG menggandeng PT Nusantara Turbin dan Propulsi (NTP) untuk membangun kemitraan (joint venture) di bidang bisnis turbin uap industri di Indonesia.
Presiden Direktur NTP, Supra Dewanto, mengatakan pendirian perusahaan patungan itu untuk melayani pertumbuhan pasar energi di Indonesia sebesar 6-7 persen setiap tahun guna mendukung berbagai macam industri seperti gula, pupuk, dan lain-lain.
"Siemens akan memegang 60 persen saham dan 40 persen NTP dengan total nilai investasi 12 juta euro (sekitar Rp152,3 miliar)," kata Supra Dewanto di sela acara Joint Venture Agreement PT NTP dan Siemens AG di Jakarta, Jumat 5 November 2010.
Supra menuturkan, perusahaan joint venture yang berdiri tersebut akan bernama Siemens Industrial Power Indonesia. Perusahaan ini nantinya akan mulai beroperasi pada Maret 2011 dengan kapasitas produksi 40 unit turbin per tahun.
"Semester I-2011 kami harap sudah bisa men-delivery empat unit dan pada akhir 2012 sudah dapat memproduksi 40 unit turbin," katanya.
Perjanjian ini juga mencakup alih teknologi turbin uap industri, serta memenuhi ketentuan Peraturan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia dalam mencapai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40 persen. Nantinya, NTP berencana untuk meningkatkan kapasitas hingga 55 megawatt untuk pembangkit geothermal.
"Produk yang didirikan dengan kapasitas 3-15 megawatt diberi nama Siemens SST-140. Sudah ada dua pesanan dari pabrik gula, dengan kapasitas 2x4 megawatt," ujar Supra.
Sementara itu, Presiden Direktur Siemens Indonesia, Hans-Peter Haesslein mengaku Siemens melihat adanya potensi besar untuk bisnis turbin uap dalam mendukung program percepatan pengadaan listrik 10 ribu megawatt oleh pemerintah Indonesia.
"Kami juga merencanakan untuk mengeskpor turbin untuk pasar Asean dari Indonesia," kata dia. (art)
• VIVAnews
0 comments:
Post a Comment